RADAR JOGJA – Manajemen PSIM Jogja benar-benar dibuat geram kepemimpinan wasit Rio Permana Putra saat PSIM ditundukkan Sriwijaya FC dalam partai pembuka Liga 2 2020. Anak asuh Seto Nurdiyantara itu harus menelan pil pahit lantaran ditaklukkan tuan rumah dengan skor tipis 1-2 di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (15/3) sore.
Gol kemenangan Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC didapat melalui hadiah penalti di penghujung laga. Penalti tersebut memicu banyak perdebatan karena wasit dinilai berat sebelah.
Penalti diberikan seusai full back PSIM Risman Maidullah dianggap melakukan handsball di kotak terlarang pada menit ke-92. Padahal jika melihat tayangan ulang, sejatinya bola hanya menyentuh kepala. Hanya saja, wasit tak bergeming atas keputusannya tersebut.
Nah, atas penalti goib itu manajer PSIM David MP Hutauruk angkat bicara. David mengaku sangat kecewa terhadap hasil pertandingan kemarin. Bukan karena timnya kalah, namun menurutnya pertandingan tersebut sudah menodai prinsip fair play dan tidak tunduk pada FIFA laws of the game. “Kami menyampaikan protes keras atas kejadian tersebut, ujarnya.
Manajemen PSIM juga meminta Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Kami berharap Satgas segera menindak oknum-oknum nakal untuk mengusut kejadian ini,” tegasnya.
David juga berharap kejadian seperti ini tak terulang kembali di laga selanjutnya. Dia ingin prinsip sportivitas di dunia sepak bola bisa dijunjung tinggi agar tidak terjadi praktik-praktik yang dapat melunturkan semangat perjuangan tim. (ard/din)