RADAR JOGJA – Upaya pencegahan penularan infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) mulai diterapkan di Gunungkidul. Mulai hari ini (23/3) aktivitas wisata alam berbasis kehutanan ditutup hingga akhir bulan ini.
Pengumuman tersebut dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DIJ dimulai hari ini hingga 31 Maret. Penghentian aktivitas sementara ini karena pertimbangan meluasnya persebaran Covid-19, sehingga dengan adanya penutupan kontak fisik bisa dikurangi.
Sekretaris DLH Kabupaten Gunungkidul, Aris Suryanto mengatakan ada dua destinasi wisata yang menjadi kewenangan DLH Provinsi DIJ yakni, Tahura Playen dan Hutan Turunan Girisuko, Panggang. ”Kewenangan kami ada di Taman Kota Wonosari, yang juga ditutup,” kata Aris Suryanto, Minggu (22/3).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, ada juga pengelola destinasi yang memilih tutup sementara yakni Desa Wisata Klayar, Kali Suci, Gua Pindul dan Ngingrong. Hingga sekarang pihaknya masih berkoordinasi terkait penutupan objek wisata menyeluruh. “Untuk pantai tidak termasuk dan belum ada intruksi tutup,” kata Hary.
Terpisah, seorang pengelola objek wisata Kali Suci, Semanu, Suyanto memutuskan menutup sementara cave tubing hingga waktu yang belum ditentukan. Terlebih, sejak adanya pandemi korona penurunan kunjungan sampai 75 persen. Rata-rata jika hari biasa pengunjung sekitar 35-50-an orang, sementara untuk akhir pekan ratusan pengunjung. “Saat ini para karyawan berada di rumah, diantaranya berkativitas panen,” kata Suyanto.
Dia berharap kondisi demikian segera membaik, dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Sehingga perekonomian puluhan pengelola wisata dan masyarakat pada umumnya bisa kembali normal. (gun/bah)