RADAR JOGJA – Jogjakarta mengalami lonjakan drastis jumlah pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kementerian Kesehatan mencatat ada 12 kasus baru per hari ini (25/3). Total pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi di Jogjakarta mencapai 18 kasus.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi DIJ untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menuturkan, lonjakan terjadi akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah akumulasi uji laboratorium sebelumnya yang belum keluar. Artinya beberapa pasien tersebut sebelumnya telah menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP).
“Seperti diketahui bahwa BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Jogjakarta sempat mengalami kekosongan primer yang menjadi salah satu bahan baku uji PCR. Nah saat ini sudah ada dan hasilnya sudah keluar,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/3).
Ke dua belas pasien positif Covid-19 ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota Jogjakarta. Masing-masing telah menjalani isolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Dari total pasien baru tersebut, dua di antaranya telah meninggal dunia.
Berty menuturkan, dua pasien yang meninggal telah dimakamkan. Hanya saja satu hasil uji tes swab belum keluar hingga pemakaman. Walau begitu proses pemakaman tetap menerapkan protokol tertinggi.
“Itu yang kemarin sudah meninggal, tapi belum keluar ujinya, positif 1. Kemudian yang sudah positif, meninggal tambah 1 juga. Merupakan pasien kasus 10 dan pasien kasus 17,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIJ, pasien nomor 10 adalah warga Kecamatan Depok. Pernah menjalani perawatan di ruang isolasi RS Bethesda. Sedangkan pasien nomor 17 adalah warga Jawa Tengah. Menjalani perawatan di ruang isolasi RS Panti Rapih.
Dalam data tersebut disebutkan pula pasien bayi. Merupakan kasus pasien kasus 9 dengan usia empat bulan. Berdomisili Wates, Kulonprogo dan telah menjalani isolasi di RSUD Wates.
Selain itu ada pasien anak-anak usia 7 tahun. Merupakan pasien kasus nomor 7. Pasien ini tengah diisolasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sementara untuk pasien tertua merupakan pasien kasus nomor 14. Tercatat saat ini berusia 71 tahun dan diisolasi di RS Panti Rapih.
“Benar ada pasien bayi usia 4 bulan. Riwayat kontak adalah pulang dari Solo, Jawa Tengah,” katanya.
Berikut ini adalah data 12 pasien baru positif Covid-19 :
- pasien kasus nomor 7, laki-laki, usia 7 tahun, warga Bantul, rawat isolasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul
- pasien kasus nomor 8, laki-laki, usia 36 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di JIH
- pasien kasus nomor 9, laki-laki, usia 4 bulan, warga Kulonprogo, rawat isolasi di RSUD Wates
- pasien kasus nomor 10, laki-laki, usia 69 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Bethesda (meninggal dunia)
- pasien kasus nomor 11, laki-laki, usia 55 tahun, warga Gunungkidul, rawat isolasi di RSUD Wonosari
- pasien kasus nomor 12, perempuan, usia 35 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- pasien kasus nomor 13, laki-laki, usia 39 tahun, warga Kota Jogja, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- pasien kasus nomor 14, laki-laki, usia 71 tahun, warga Kota Jogja, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- pasien kasus nomor 15, perempuan, usia 59 tahun, warga Sleman, rawat isolasi RS Panti Rapih
- pasien kasus nomor 16, perempuan, usia 61 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Panti Rapih
- pasien kasus nomor 17, laki-laki, usia 54 tahun, warga Kebumen Jawa Tengah, rawat isolasi di RS Panti Rapih (meninggal dunia)
- pasien kasus nomor 18, laki-laki, usia 14 tahun, warga Sleman, rawat isolasi di RS Bhayangkara Polda DIJ.
(dwi/ila)