SLEMAN – Aksi kekerasan jalanan kembali memakan korban, Kamis (4/1). Kali ini menimpa Taufik Nurhidayat, 38. Warga Sidoarum, Godean, Sleman, itu meninggal akibat lemparan sebongkah batu besar saat mengendarai mobil Toyota Camry AB H 7716 JC di Jalan Sembuh Kidul, Sidomulyo, Godean.
Korban sempat mengalami koma dan dirawat selama lima hari di RS PKU Muhammadiyah Jogja. Kondisi kritis yang dialaminya membuat korban tak bisa bertahan dan mengembuskan napas terakhir Selasa (9/1).
Jajaran Polsek Godean masih menyelidiki motif dan latar belakang peristiwa tersebut.
“Kami sudah memeriksa enam saksi untuk kasus ini, tapi belum jelas motifnya. Kondisi korban koma setelah dilempar batu,” jelas Kapolsek Godean Kompol Herry Suryanto kemarin.
Rekonstruksi melibatkan anggota Polres Sleman dan Tim Progo Sakti Polda DIJ. Hasil penyelidikan sementara, batu yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) identik dengan yang digunakan untuk pelemparan.
“Ada bekas seperti serpihan kaca. Seperti masuk ke kaca mobil. TKP-nya cukup jauh dari rumah korban yang ada di Sedayu, Bantul,” ungkapnya.
Herry mengaku belum mengorek keterangan keluarga korban. Pertimbangannya, mereka masih dalam suasana duka. Penyelidikan sementara berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi.
Dari keterangan saksi, lanjut Herry, ada beberapa orang yang mendengar suara benturan di sekitar TKP. Selang beberapa detik kemudian terdengar pula suara minta tolong.
Batu mengenai sisi kanan mobil dan menembus kaca hingga mengenai kepala korban.
Hasil pemeriksaaan medis rumah sakit menunjukkan mata sebelah kanan korban mengalami pembengkakan dan robek. Sedangkan mata kiri memar. “Hidung berdarah dan robek, tulang bahu sebelah kanan juga patah,” katanya.
Menurut Herry, korban bekerja di kantor multilevel marketing produk herbal. Anggotanya telah meminta keterangan beberapa teman kerja korban untuk penguat motif. Meski tetap saja belum bisa ditarik kesimpulan. Soal kemungkinan ada persaingan bisnis dengan pelaku atau seseorang yang menyuruh pelaku pelemparan, Herry enggan berspekulasi.
Terpisah, Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIJ AKBP Rizky Ferdiansyah seakan kecolongan. Apalagi Polda DIJ telah memiliki tim khusus Resmob Progo Sakti yang bertugas membasmi kriminalitas. Karenanya, Rizky berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan kasus tersebut.
“Dalam penyelidikan sementara tidak ditemukan motif pencurian. Terbukti barang-barang berharga korban tidak ada yang hilang. Pelemparan batu juga masih diselidiki apakah hanya iseng, kriminal murni atau balas dendam,” paparnya.
Dari kejadian tersebut Rizky bertekad meningkatkan patrol malam hari. Menyisir lokasi-lokasi potensi bahaya terutama bagi pengendara kendaraan. Terlebih saat ini marak aksi pelemparan batu yang dikeluhkan warga lewat media sosial (medsos). “Biasanya target kejahatan jalanan pengendara roda dua, tapi belakangan ini juga marak pengendara mobil,” ungkap perwira menengah Polri dengan dua melati di pundak itu. (dwi/ila/yog/mg1)