PURWOREJO – Kendaraan roda dua, empat atau lebih yang melewati Jalan Raya Purworejo-Magelang terpaksa harus bersabar mengikuti buka tutup jalan. Kondisi ini dipicu munculnya rekahan dan kemiringan jalan, tepatnya di Dusun Bendo, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo.

Retakan dan kemiringan jalan dipicu terjadinya hujan deras selama empat jam (pukul 13.00-17.00) hari Rabu (10/1) lalu. Tanah mulai retak sekitar pukul 17.00 selebar sekitar 5 sentimeter dengan panjang mencapai hampir 7 meter.

“Kemarin hujan cukup deras dan lama. Tanah di sekitar lokasi ini cukup labil, karena beberapa kali memang pernah bergerak,” kata Wahyudin, warga RT 1 RW Desa Kalijambu yang menjadi petugas buka tutup jalan Kamis (11/1).

Dikatakan Wahyudin, adanya kejadian ini pihaknya langsung menggerakkan warga melakukan pengamanan jalan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan. Kemiringan jalan jika dipaksa digunakan akan menjadi masalah bagi kendaraan bertonase berat.

“Retakannya kemarin selebar roda kendaraan roda dua. Jadi kalau
dipaksa dibuka, kendaraan bisa terjebak di situ dan jatuh,” jelasnya.

Warga lain, Parwoto mengungkapkan kondisi tanah di sekitar Kalijambe relatif labil. Tercatat sudah beberapa kali jalan itu dilakukan
perbaikan karena mengalami retakan. Hanya saja retakan paling parah
terjadi Rabu lalu.

“Sebelumnya hanya kecil-kecil saja dan tidak menjadi masalah. Sebelum Natal kemarin sebenarnya dari Bina Marga sudah meninggikan jalan yang miring itu, tapi ternyata tidak bertahan lama,” katanya.

Ditambahkan, pengamanan jalan di wilayah tersebut cukup sering. Beberapa titik dipasang bronjong untuk menahan tanah. Namun gerakan terus terjadi, dan hal itu bisa dilihat dari adanya penyempitan lebar sungai di bawah jembatan.

“Tampaknya tanah terus bergerak meskipun tidak membawa dampak secara langsung. Tapi hujan kemarin, selain retakan di jalan itu, juga ada retakan-retakan kecil yang memanjang. Ini yang patut diwaspadai,” ungkapnya.

Bina Marga sendiri telah melakukan pengamanan jalan yang retak dengan menambal menggunakan semen. Hal itu dilakukan untuk menghindari masuknya air ke retakan jalan.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Purworejo AKP Himawan Aji Angga mengatakan, masyarakat tidak perlu panik atas kejadian itu.
Pihaknya telah mengambil langkah rekayasa jalan dengan cara buka tutup. “Itu masalah teknis, mungkin dinas PU dan Bina Marga yang lebih paham,” katanya.

Dipastikan dengan adanya buka tutup jalan, retakan yang telah ditutup tidak digunakan sementara waktu hingga dilakukan penanganan, sehingga keamanan pengguna jalan bisa tetap terjamin. (udi/laz/mg1)