JOGJA – Gerbong rotasi pejabat Pemprov DIJ akhirnya benar-benar bergerak. Setelah tertunda beberapa waktu, pagi ini Gubernur DIJ Hamengku Buwono X dijadwalkan melantik sejumlah pejabat eselon II a dan II b.

“Kira-kira ada sembilan orang yang dilantik. Undangannya sudah diberikan kepada yang bersangkutan,” ujar seorang sumber di Kompleks Kepatihan Kamis (11/1).

Dengan banyaknya undangan itu, gubernur dipastikan bukan hanya mempromosikan sejumlah pejabat ke level jabatan lebih tinggi. Orang pertama di pemprov itu juga memutasi atau menggeser beberapa kepala badan dan dinas.

Dua nama yang digeser dari kursinya adalah Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIJ Budi Wibowo dan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) DIJ Moedji Rahardjo.

Budi dikabarkan ditarik masuk Kepatihan. Jabatannya asisten sekretaris provinsi (Assekprov) Perekonomian dan Pembangunan. Kursi asisten ini telah lama kosong setelah Gatot Saptadi promosi menjadi Sekprov DIJ sejak 15 Agustus 2017.

Sedangkan Moedji bakal dipindah menjadi kepala dinas koperasi dan UMKM. Dia menggantikan Tri Saktiyana yang dimutasi sebagai kepala dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag). Sejak 2 Januari lalu, kepala disperindag lowong karena pejabat sebelumnya Budi Antono mengajukan bebas tugas (BT).

Adapun enam pejabat hasil lelang terbuka terdiri atas Monika Nur Lastiyani, Biwara Yuswantana, Kuncoro Cahyo Aji, Beny Suharsono, Sukamto, dan Bayu Mukti Sasongka.

Enam nama itu tidak semuanya mengisi empat posisi yang kosong. Empat jabatan yang sempat dilelang meliputi kepala dinas pekerjaan umum perumahan dan energi sumber daya mineral (PUP dan ESDM), sekretaris DPRD, kepala dinas kelautan dan perikanan (DKP), dan kepala pelaksana badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).

Dari empat jabatan yang lowong itu, kepala dinas PUP dan ESDM dibiarkan tetap kosong. Posisi ini masih dipercayakan kepada M. Mansur sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala dinas.

Tentang posisi enam pejabat hasil lelang, sumber itu membisiki kemungkinan besar bergeser. Misalnya, Monika dan Kuncoro. Sebelumnya Monika disebut-sebut menjadi kepala BPAD dan Kuncoro sebagai kepala badan diklat.

Kabar terakhir Monika yang sehari-hari menjabat Kepala Balai Layanan Perpustakaan BPAD diplot sebagai kepala badan diklat. Sedangkan kepala BPAD ditempati Kuncoro yang saat ini menjadi widyaiswara atau fungsional di badan diklat.

“Untuk empat posisi lainnya tak berubah. Skenarionya masih seperti sebelumnya,” lanjut sumber itu. Beny menjadi sekretaris DPRD, Biwara sebagai kepala pelaksana BPBD, Bayu menjabat kepala DKP, serta Sukamto menggantikan Beny sebagai kepala biro tata pemerintahan.

Terpisah, Sekprov DIJ Gatot Saptadi membenarkan agenda pelantikan pejabat digelar pagi ini. “Acara mulai pukul 09.00 di Bangsal Kepatihan,” jelasnya.

Sama seperti pelantikan-pelantikan sebelumnya, mereka yang dilantik mengenakan busana Jawa surjan gagrak Ngayogyakarta Hadiningrat. Sedangkan tamu undangan memakai pakaian sipil lengkap atau PSL.

Tentang nama-nama pejabat yang dilantik, Gatot menolak memberikan bocoran. “Tunggu saja besok (hari ini, Red). Ada banyak kejutan,” hindarnya tanpa merinci lebih lanjut. Ditanya soal enam nama pejabat yang lolos dalam seleksi terbuka, dia juga menolak memberikan tanggapan.

Sedangkan terkait beredarnya nama-nama sebagaimana diberitakan koran ini, mantan penjabat bupati Sleman itu hanya tersenyum. “Kalaupun benar hanya 50 persen,” ujar Gatot sambil tertawa.

Menanggapi pelantikan itu, anggota Komisi A DPRD DIJ Slamet memberikan apresiasi. “Selamat bagi mereka yang dilantik,” katanya. Meski begitu, dia mewanti-wanti agar pada 2018 kekosongan jabatan dalam kurun waktu lama hingga melampaui satu tahun anggaran tidak lagi terulang. Banyak jabatan diisi Plt cukup terjadi pada 2017.

Slamet juga menilai mereka yang dipercaya menjadi Plt merupakan ajang latihan atau pembelajaran sebelum menduduki jabatan definitif. “Plt itu merupakan pejabat latihan. Kalau Pjs maknanya bisa menjadi pejabat seterusnya,” candanya. (kus/yog/mg1)