KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo berencana menata ulang perwajahan Alun-alun Wates (Alwa). Sebagai wajah ibu kota Kabupaten Kulonprogo harus terlihat bagus.

Lahan yang akan dikembangkan mencapai 60 hektare. Sejumlah gedung dan bangunan di seputar Alwa rencananya juga akan direlokasi.

Bangunan yang akan direlokasi, di antaranya Kantor Dinas Kesehatan, Rutan Kelas II B Wates, Bank BRI, Kompleks Kodim 0731 Kulonprogo, SD Percobaan 4 Wates, SMPN 1 Wates dan Lapangan Tenis.

Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulonprogo Langgeng Raharjo mengatakan dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan Alwa delinasinya mulai sebelah timur kompeks Pemda Kulonprogo ke utara sampai Gereja ke barat belakang Rumah Dinas (Rumdin) Bupati lanjut ke barat sampai Gereja Katolik belok ke selatan sampai Teteg Barat.

Alwa tetap di lokasi yang sama sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di sebelah timur ada kantor pemerintah dan di depannya akan dibuat taman. Sementara di sebelah barat Alwa akan dibangun foodcourt, semua PKL akan dipusatkan di tempat tersebut.

Rutan akan dibangun masjid dan kantong parkir kendaraan. Kompleks Kodim dan Bank BRI juga akan menjadi kantong parkir.

“Lapangan tenis di sisi tenggara juga akan dipindah. Gantinya akan dibuatkan lapangan tenis indoor di bekas kompleks SD Percobaan 4 dan SMPN 1 Wates. Konsep besarnya semacam itu,” jelas Langgeng.

Tahun ini Dinas Kesehatan sudah membangun gedung baru di timur RSUD Wates. Adapun rumah-rumah dinas di sekitar Rumdin bupati dipertahankan.

“Kalau sekilas konsepnya seperi Keraton Jogja. Rumdin itu istananya, di sampingnya pemukiman pegawai. Kalau di Jogja rumah abdi dalem, nah depannya alun-alun, sebelah baratnya masjid. Kodim harapannya ada di barat karena untuk keamanan di timur sudah ada Polres,” katanya.

Adapun SD Percobaan 4 dan SMPN 1 Wates akan direlokasi ke kawasan pendidikan terpadu. Kalau tidak salah anggarannya juga sudah disiapkan, untuk SD Percobaan 4 Rp 2 miliar, dan SMPN 1 Wates Rp 4 miliar.

“Terkait konsep bangunan dalam pengembangan Alwa ini tetap kami sarankan untuk mempertahankan ciri bangunan adat Jawa. Kendati untuk DED itu nanti ditingkat dinas teknis,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) Kulonprogo Muh Aris Nugroho menyatakan maksud dan tujuan penataan Alwa berkaitan perwajahan kota. Sebab, hampir di semua kota alun-alun itu menjadi ikon.

“Alwa ini kan ikon Kota Wates. Maka perlu ditata dan direncanakan sebaik mungkin,” kata Aris.

Dipaparkan, dalam konsep membangun kota ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya wilayah pinggiran atau batas, jalur baik itu jalan atau sungai, kawasan (distrik semisal perkantoran, pemukiman rumah dinas), kemudian simpul pertemuan jalan.

“Simpul pertemuan jalan di Wates itu contohnya Simpang Lima Karangnongko, pertigaan depan terminal Wates itu perlu ditata menjadi wajah kota,” paparnya.

Dalam proses penyusunan perencanaan, lanjutnya, semua elemen masyarakat diundang, termasuk para pengambil kebijakan dalam hal ini Kodim, Rutan, BRI, Dinkes, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, DPU, Dinas Perhubungan.

“Semua kita libatkan dalam perencanaan. Masukan-masukan juga sudah diakomodir dalam perencanaan itu. Realiasi RTBL Alwa ini rencana lima tahun, karena prosesnya tidak mudah,” kata Aris. (tom/iwa/mg1)