BANTUL – Kejadian nahas dialami seorang siswa kelas III SD Mutihan, Banguntapan, Bantul. Bocah asal Pakualaman, Kota Jogja, itu pingsan dan harus dirawat di Puskesmas Kotagede I. Peristiwa itu terjadi setelah bocah tersebut mengonsumsi pil Rikloma bersama empat teman sekelasnya Selasa (20/2). Kejadian ini membuktikan tingkat kerawanan peredaran narkotika di wilayah DIJ yang cukup tinggi. Sedangkan peristiwa itu terjadi tanpa kesengajaan.

Kapolsek Banguntapan Kompol Suhadi mengungkapkan, pil Rikloma mereka temukan di pinggir jalan raya. Ada lima butir. Menurut Suhadi, kelima bocah tersebut mengira psikotropika dalam kemasan hijau itu adalah vitamin C. Dua pil di antaranya dikonsumsi bersama-sama dengan digerus.

“Yang empat siswa lainnya nggak apa-apa. Tiga butir pil lainnya dibuang di selokan,” ungkapnya.

Suhadi mengaku telah menelusuri selokan yang dimaksud korban. Hanya, upaya tersebut tak membuahkan hasil. Dugaannya, tiga tablet obat dengan resep khusus dokter ini hanyut terbawa aliran air selokan.

Agar kejadian serupa tak terulang, Suhadi meminta orang tua maupun guru meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Agar lebih peduli dengan apa yang anak-anak kerjakan dan konsumsi.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bantul Abednego Dani Nugroho juga mendengar informasi ini. Dia juga sempat mengumpulkan data di lapangan. Abed, sapaannya, memastikan bahwa penggunaan pil tersebut harus disertai dengan resep dokter. Pil tersebut biasanya digunakan untuk pasien penderita imunokompromais. “Untuk penenang,” urainya.

Untuk penyelidikan selanjutnya, Abed menyerahkannya kepada aparat kepolisian. (zam/yog/mg1)