Kemampuannya membawakan tembang macapat diyakini Dilla akan menjadi nilai tambah baginya. Dua tembang yang akan dilantunkan Dilla adalah tembang macapat Pucung dan Sekar Gambuh.
“Karena saya merasa memiliki bakat di bidang menyanyi, maka saya akan mencoba nembang, sekaligus untuk memperkenalkan budaya Jogja,” kata Dilla usai bertemu dan meminta dukungan Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti (HS), Jumat (23/2).
Dara kelahiran 24 Juli 1993 ini mengatakan, tembang macapat memiliki makna yang sangat dalam. Contohnya tembang Pucung berisi nasihat bahwa seseorang harus bekerja keras untuk mencapai mimpi mereka.
“Tidak hanya akan menembang, tetapi saya juga melengkapinya dengan sedikit akting sesuai makna dari tembang yang sedang dibawakan,” katanya.
Diakui, kontes Puteri Indonesia 2018 akan diikuti 39 peserta dari 34 provinsi. Dilla sadar seluruh kontestan pasti memiliki kelebihan masing-masing. Tapi, menurutnya, yang paling berat sepertinya akan berasal dari Jawa Tengah. “Karena DIJ dan Jateng memiliki budaya yang hampir sama,” katanya.
Selain menyiapkan tembang, alumnus Jurusan Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini juga melakukan berbagai persiapan, termasuk kostum daerah yang akan ditampilkan saat kontes nanti. Selain itu melakukan persiapan fisik dan mental.
Menurut dia, tantangan terberat justru berasal dari diri sendiri. “Dukungan dari berbagai pihak menguatkan saya untuk bisa tampil maksimal,” katanya.
Melalui ajang itu, alumnus SMAN 11 Jogja ini berharap dapat menginspirasi seluruh perempuan bahwa perempuan tidak hanya dinilai dari kecantikan fisik saja. Perempuan juga bisa aktif di segala bidang. “Ingin mengenalkan budaya dan pariwisata di DIJ, sehingga semakin dikenal secara luas,” ujarnya.
HS sendiri juga berharap Dilla dapat membukukan prestasi terbaik sekaligus membawa nama baik Kota Jogja dan DIJ dalam ajang kontes kecantikan itu. “Bring Jogja to the world and bring world to Jogja,” pesannya. (laz/mg1)