Akses mudah. Suasana ala pedesaan yang memanjakan. Padukan konsep modern dengan tradisional.

Begitulah penuturan Jiwangga Putra, arsitek yang merancang Kopilimo Cafe & Homestay yang terletak di tengah pedesaan di Gunungkidul. Tepatnya, di Jl Patuk Ngoro-oro RT 20 RW 4 Sumberte


FIFTY-FIFTY: Salah satu ruangan di Kopilimo Cafe & Homestay di Jl Patuk Ngoro-oro RT 20 RW 4 Sumbertetes, Patuk, Gunungkidul. (Jauh Hari Wawan Setiawan/radar jogja)

tes, Patuk, Gunungkidul. Kopilimo menawarkan pengalaman yang berbeda bagi pengunjug yang ingin mersakan kehidupan bersama alam.

Berdiri di atas tanah seluas sekitar dua ribu meter persegi, bangunan ini terdapat 16 hunian dengan berbagai tipe. Ada tipe 36, tipe 40, tipe 45, tipe 60, hingga tipe 72.

Dari ke-16 hunian tersebut, semuanya dimiliki oleh perseorangan. Pengelola homestay itu hanya melakukan perawatan dan tidak memiliki hak atas bangunan tersebut.

Menurut Jiwangga, konsep tersebut merupakan salah satu bentuk investasi terbaik dan menguntungkan kedua belah pihak. Pengelola dan pemilik rumah membagi keuntungan dari hasil penyewaan homestay masing-masing sebesar 50 persen.

Saat ini Kopilimo telah mengembangkan hunian di berbagai tempat sekitaran Patuk. Hunian ditawarkan kepada perseorangan dengan berbagai cara pembayaran.

“Kami menawarkan pembayaran dengan cara tunai keras dan tunai bertahap dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya,” ungkap Jiwangga, yang juga menjabat sebagai director of sales Kopilimo Cafe & Homestay.

Satu unit homestay dijual dengan kisaran harga Rp 180 juta. Namun, dia menambahkan jika harga tersebut terbatas untuk beberapa unit dengan cara pembayaran secara tunai keras atau tunai bertahap.

Dalam proses pembuatan hunian, Jiwangga menjelaskan, mengusung konsep rumah ramah lingkungan. Yakni, memanfaatkan item yang dapat di-recycle dan bahan-bahan yang mudah didapat dari sekitar tempat itu.

Dia memberikan contoh penggunaan bambu untuk bangunan berbentuk rumah panggung yang difungsikan sebagai tempat berdiskusi atau kegiatan lain. Bangunan yang diberi nama Omah Bambu ini seluruhnya menggunakan material bambu. Selain itu, homestay ini memadukan unsur kayu yang memiliki kesan tradisional dengan interior modern agar terkesan elegan dan mewah. (cr4/amd/mg1)