JOGJA – Dibandingkan musim lalu, praktis lini sayap dan ujung tombak PSIM musim ini sedikit berbeda. Memang masih ada M. Rifky dan Supriyadi di winger, namun keduanya sedikit menit bermain musim lalu. Dibandingkan dengan Rangga Muslim atau Dicky Prayoga. Termasuk dua ujung tombak Wirahadi dan Tinton masih perlu membuktikan diri layak berseragam parang biru.
Ya, musim lalu ada Krisna Adi dan Engkus Kuswaha yang bisa berggantian menjebol gawang lawan baik saat menjadi starter maupun supersub. Nah, pada pertemuan pertama dengan PSCS pekan lalu di Cilacap, kreativitas dan ketajaman penyerang PSIM belum tampak.
Hal itu yang juga sempat diungkapkan pelatih Erwan Hendarwanto. Karena itu dalam pertemuan keduanya sore ini, akan jadi pembuktian daya ledak juru gedor Laskar Mataram.
Dalam latihan terakhir, pelatih sudah memberikan materi organisasi serangan dan finishing di sepertiga lapangan permainan lawan. Sehingga diharapkan, insting mencetak gol dan ketajaman serangan Hendika Arga dkk bisa semakin terasah. “Kami tekankan organisasi serangan. Siapa yang berperan muncul, memberikan umpan dan mengeksekusi sudah kami berikan. Harapanya dalam pertandingan tidak ada lagi kendala,” ungkapnya seperti dikutip dari situs resmi klub.
Dalam pertemuan kedua, pelatih berlisensi C AFC itu mengharapkan tim bisa cepat menemukan organisasi permainan. Sesuai dengan karakter dan filosofi main PSIM selama ini. Yaitu buildup serangan terorganisir dari bawah hingga depan. Selain juga transisi saat kehilangan bola, skema compact defense bisa berjalan baik. “Kekurangan di pertemuan pertama kan organisasi permainan tim belum terlihat. Nah itu dulu fokusnya. Lainnya akan kami benahi sambil jalan nanti,” tutur pria asal Magelang itu.
Erwan juga tidak akan ambil pusing mengenai hasil akhir. Apakah menang, seri atau kalah baginya tidak akan jadi patokan. Namun, jika organisasi permainan, proses di lapangan dirasa sudah baik maka hasil akhir menurutnya akan mengikuti. “Bukan perkara kalah menang, tapi karena masih persiapan kami ingin lihat prosesnya dulu,” ungkapnya.
Di sisi lain, Cilacap di bawah asuhan Jaya Hartono menurutnya cocok dijadikan lawan tanding. Selain persiapan yang matang, Juara ISC-B 2016 itu mempunyai kombinasi pemain senior-junior yang potensial. Semangat juang ditambah pelatih pengalaman menurut Erwan, Laskar Nusakambangan adalah tim bagus. “Meskipun Liga 3 tapi mereka tim yang kuat, tidak bisa dipandang sebelah mata,” jawabnya. (riz/din/mg1)