SLEMAN – Dalam rangka mengumpulkan penggemar dan pedagang arloji se-Indonesia, komunitas pecinta jam lawas Arloji Jogja (Arjo) gelar Pameran Jam dan Arloji se-Indonesia di Jogja City Mall (JCM). Rencananya akan diadakan pada 12-13 Mei 2018 mendatang. Event skala nasional ini akan menghadirkan puluhan kolektor jam vintage dari merk-merk ternama dunia.

“Dalam pameran ini akan ada jual beli dan lelang arloji khususnya arloji tua. Ini menjadi kesempatan kolektor arloji berlomba mendapatkan jam idamannya. Beberapa kolektor dari luar negeri sudah konfirmasi ikut kegiatan ini. Seperti dari Singapura, dan Tiongkok,” kata ketua panitia Pameran Arloji Kesepuhan Irwan Kurniawan.

Menurut Irwan selain mempertemukan para penggemar arloji, event ini juga bernilai sejarah. Karena ikut melestarikan arloji yang sudah berumur tua dan langka di Indonesia.

Sekretaris kegiatan Yose Rizal menambahkan, dalam event tersebut arloji-arloji berharga puluhan juta hingga ratusan juta dipamerkan. Beberapa jenis langka juga akan dilelang.

“Ada arloji langka merk Blangpain yang hanya ada dua di dunia, bahan emas murni 750 18 karat,” katanya.

Dalam kegiatan ini juga akan digelar diskusi tentang perkembangan aloji di Indonesia, konsultasi, service dan sparepart center, doorprize, dan hiburan. Akan dipamerkan juga jam kantong warisan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VII yang tentu akan menarik banyak perhatian pengunjung.

Menurut Yose pecinta arloji tua ini menjadi salah satu investasi yang menjanjikan. Selain sebagai petunjuk waktu, arloji bermerk menjadi barang yang prestige. Orang akan terus memburu sebagai koleksi atau untuk dijual kembali.

“Contoh saja arloji Rolex keluaran 1972. Dibeli pada 2003 dengan harga sangat murah. Saat ini karena seri jam tersebut tidak diproduksi lagi namun bentuk masih sangat mewah, harga akan naik beberapa kali lipat. Jelas ini memberikan keuntungan bagi kami pemilik arloji tua,” ungkapnya. (ita/iwa/mg1)