BERPUSAT di Jogja, saat ini Rocket Chicken telah memiliki 369 cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan NTB. Ditambah 24 antrean cabang yang belum dibuka.
Restoran ayam goreng cepat saji yang didirikan Nurul Atik sejak 21 Februari 2010 ini menargetkan punya 400 cabang tahun ini. Hingga kini Rocket Chicken tetap eksis di tengah pesatnya pertumbuhan dan persaingan restoran serupa, khususnya di Jogja. Nurul memiliki cara tersendiri untuk menggaet pelanggan, yakni dengan sering mengadakan event untuk masyarakat.
“Rocket Chicken itu yg membesarkan ya customer, kami promosi pendekatan langsung ke customer. Contohnya cooking class untuk anak, lomba mewarnai, sepeda gembira, zumba, dan semua ada hadiahnya,” jelas Nurul yang dulunya juga karyawan di sebuah restoran ayam cepat saji.
Sejak Rocket Chicken berdiri, target pasar utamanya adalah masyarakat menengah ke bawah. Alasannya, agar semua lapisan masyarakat dapat mengonsumsi fried chicken.
“Yang kecil ada, yang pakai AC ada, yang berdiri sendiri besar juga ada. Kalau kita main investasi besar, ya di kota besar. Tapi di tingkat kecamatan pun masuk, menyesuaikan lokasi,” jelas Nurul.
Guna meraih customer menengah ke bawah, harga yang ditetapkan mengikuti daya beli customer tersebut. Oleh karenanya tidak semua cabang harganya sama. “Orang dulu mau makan fried chicken mikir-mikir, tapi kalau ke Rocket Chicken orang bisa memilih,” tambahnya.
Melihat fenomena takjilan yang luar biasa di Jogja, Rocket Chicken menyiapkan paket menu takjil khusus bulan Ramadan yang akan tiba sebentar lagi. “Saya bilang ke manajemen, kalau bisa harganya lebih murah dari biasanya. Supaya semua orang bisa makan fried chicken,” ujar bapak tiga anak ini.
Selain itu, rencana terdekat adalah pembukaan Cabang Kajuran, Godean, Sleman. Nurul mengatakan akan ada program Jumat Bersedekah di cabang ini.
“Yang makan di Rocket Chicken tiap hari Jumat, berarti ikut bersedekah. Entah nanti seluruh omzet hari itu atau 50 persennya, akan disedekahkan,” jelasnya. (cr3/iwa/mg1)