BANTUL – Pendidikan dan seni menjadi dua hal yang saling berkaitan. Pendidikan tanpa sentuhan seni akan kurang terasa enjoy. Nah, pada tanggal 2 Mei, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, diadakan Pameran Ca-Ra-Ka yang menyinergikan ke dua hal tersebut.
Pameran ini diselenggarakan oleh Forum Orang Tua Salam (Forsalam) dan PKBM Sanggar Anak Alam (Salam). Dengan seniman yang ikut serta 70 persen merupakan orang tua murid di Salam. Sebut saja pasangan seniman Bayu Wardhana dan Juli Wulandari, Ronald Apriyan, Mahendra Satria Wibawa aka Pampam, Eunike Nugroho, dan masih banyak lagi.
Kurator Pameran Ca-Ra-Ka Rain Rosidi mengatakan, tema pameran ini digunakan untuk membaca kembali konsep Trisakti Jiwa dari Ki Hadjar Dewantoro, yaitu cipta, rasa, dan karsa. Konsep ini menggambarkan kombinasi yang sinergis antara hasil olah pikir (cipta), hasil olah rasa (rasa), serta motivasi yang kuat di dalam dirinya (karsa).
“Ki Hadjar Dewantara memperkenalkan konsep Taksonomi Cipta, Rasa, Karsa. Konsep ini disesuaikan dengan susunan Aksara Jawa (Ha Na) Ca Ra Ka; yaitu Ca untuk Cipta, Ra untuk Rasa, dan Ka untuk Karsa,” ungkapnya Senin (30/4).
Menurutnya, karya seni dalam konsep ini dilahirkan dalam proses sinergis antara kesadaran intelektual dan ingatan, kepekaan indra perasa, dan keterampilan bertindak. Pameran ini mengajak senimanuntuk menengok dan membaca ulang konsep Ca-Ra-Ka dari Ki Hadjar Dewantoro.
Rain mengungkapkan, dalam pameran ini memang banyak melibatkan orang tua siswa di PKBM Salam. Ini sesuai dengan komitmen sekolah yang berada di Nitiprayan, Kasihan, Bantul ini. Yakni melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam segala denyut nadi yang terjadi di Salam.
“Panitia, pengisi acara dan workshop, juga senimannya merupakan orang tua Salam. Kami sebagai sekolah berbasis keluarga,” ungkap ayah dua anak ini.
Narahubung Workshop Lucia Pujiastuti menambahkan, dalam pameran ini juga diadakan workshop untuk masyarakat. Yakni workshop Shibori bersama Ellisabeth Heydi pada Minggu (6/5) dan kerajinan kulit bersama Wawan Sempu Wooden House pada Sabtu (12/5).
“Workshop ini juga menjadi salah satu edukasi kami kepada masyarakat termasuk anak-anak bahwa di luar sana banyak profesi yang bisa dikembangkan dari skill,” jelas ibu dua anak yang sering disapa Mimi ini. (ila/mg1)