BANTUL – Persiba sepertinya betul-betul serius untuk naik kasta musim ini. Setelah menyeleksi pemain dan menggelar beberapa uji coba, permasalahan dan kendala mulai terpetakan. Salah satunya mentalitas dan tumpulnya lini depan seperti musim lalu.
Pada Liga 2 2018, Persiba tidak memiliki ujung tombak yang betul-betul tajam dan bisa diandalkan. Sehingga meskipun unggul dalam penguasaan bola, sulit mencetak gol. Kondisi saat ini juga masih berkutat dalam permasalahan itu. Terbukti ketika menantang Juara ISC-B 2016 PSCS Cilacap kemarin, Slamet Widodo dkk kalah tipis 0-1.
Manajer Persiba Endro Sulastomo mengatakan, timnya sudah bermain bagus dan mampu menguasai jalannya laga. Kendati menantang tim yang secara persiapan lebih lama. Namun jeleknya penyelesaian akhir membuat beberapa kans mencetak gol tidak bisa dimaksimalkan. Mengenai hal itu, tidak tanggung-tanggung manajemen berencana mendatangkan striker kelahiran luar negeri.
Pria yang juga anggota DPRD Bantul itu saat ini mempertimbangkan merekrut pemain asing yang sudah naturalisasi. Dua pemain asal Afrika yang berpeluang memperkuat Persiba yakni Charles Orock (Kamerun) dan Camara Fassawa (Guinea).
Charles Orock sebelumnya mengikuti seleksi tim PSMS Medan dan Persela Lamongan, pernah memperkuat Martapura FC, Persibangga Purbalingga dan PSS Sleman. Sedangkan karir Camara Fassawa tercatat pernah memperkuat PSIR Rembang, Persebaya Surabaya, dan Bontang FC.
Namun karena kuota pemain senior sudah diisi Slamet Widodo dan Johan Manaji, maka kemungkinan hanya tinggal satu pemain yang akan ditambahkan. “Ada dua pemain yang masuk dalam incaran kami. Keduanya asal Afrika dan berpengalaman di kompetisi nasional,” ungkap Endro.
Selanjutnya dari dua pemain itu masih masih akan terus dipantau. Jika pelatih sudah memberikan lampu hijau, manajemen akan menindaklanjuti. “Dari info terakhir untuk Camara, memang proses naturalisasinya tengah berjalan dan mungkin baru selesai bulan depan. Tapi kalau Orock, sudah beres,” bebernya. Untuk pemain lokal, Persiba menambah tiga amunisi yakni Edgar Rahawarin, Vicky Aditya, dan Untung Santoso. (riz/laz/mg1)