GUNUNGKIDUL –Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga di Gunungkidul. Persisnya warga dua desa di Kecamatan Tanjungsari. Yaitu, Desa Hargosari dan Ngestirejo.
“Mereka sudah mulai mengajukan droping air,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul di kantornya Selasa (22/5).
Kendati begitu, Edy memperkirakan sejumlah desa lain di Bumi Handayani juga sudah mengalami kekurangan suplai air bersih. Karena itu, Edy berencana terjun memantau langsung beberapa desa yang berpotensi rawan kekurangan air bersih. Toh, BPBD telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 638 juta.
Atas dasar itu pula, Edy meminta pemerintah desa maupun pengurus masjid aktif memberikan informasi terkait kelangkaan air bersih di tempat ibadah selama Ramadan.
“Kami akan menindaklanjuti. Termasuk bantuan droping air untuk keperluan masjid,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Hargosari Mugito mengatakan, wilayahnya kekurangan air bersih sejak beberapa minggu terakhir. Dari itu, sebagian warga ada yang memilih membeli air. Sebagian mengajukan permohonan droping air.
“Tapi masih menunggu konfirmasi dari BPBD Gunungkidul,” katanya.
Dia berharap BPBD segera merespons dan melakukan droping air. Sebab, musim kemarau telah berdampak serius terhadap warga. Baik untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun pertanian. (gun/zam/mg1)