GUNUNGKIDUL – Masyarakat Gunungkidul tak perlu waswas dengan ketersediaan tabung gas ukuran tiga kilogram selama Ramadan. Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul memastikan ada tambahan kuota gas melon.
“Sebanyak 10 persen,” jelas Kepala Seksi Distribusi dan Perdagangan Disperindag Gunungkidul Sigit Hariyanto di kantornya Rabu (23/5).
Dengan tambahan kuota, Sigit meyakini kebutuhan tabung gas subsidi selama Ramadan tercukupi. Dengan begitu, tak ada kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga. Sebab, kuota hari-hari biasa di Bumi Handayani mencapai 12 ribu tabung. Kendati begitu, Sigit mengingatkan, tambahan kuota ini baru diusulkan pekan depan.
“Surat pengajuan ke Pertamina baru kami persiapkan,” ucapnya.
Terkait penjual yang mematok harga tabung gas melon di atas harga eceren tertinggi (HET), Sigit mengklaim, belum ada. Ini merujuk hasil pantauan Disperindag. Penjual masih mematok harga sesuai HET : Rp 15.500 per tabung. Kendati begitu, Sigit meminta masyarakat tetap aktif memberikan informasi kepada dinas terkait harga tabung gas melon yang melebihi HET.
“Ada kemungkinan ada oknum yang menjual di atas HET,” ingatnya.
Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Herry Kiswanto apresiatif dengan rencana pengajuan tambahan kuota. Terlebih, kuota pada hari-hari biasa memang kurang. Kendati begitu, Herry mewanti-wanti pemkab tetap intens melakukan pengawasan. Itu untuk mengantisipasi pendistribusian tabung gas salah sasaran.
“Pengawasan harus beriringan dengan penambahan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Herry juga meminta dinas menghitung dengan cermat. Agar pengajuan kuota tambahan ini tidak terjadi kesalahan. (gun/zam/mg1)