SLEMAN – Warga binaan di Lapas Kelas II A Narkotika Jogjakarta terlihat berlari-lari menuju ke arah pintu ke luar. Mereka mencari tempat aman untuk dituju. Mereka tengah mengikuti simulasi tanggap bencana guna mengantisipasi potensi bahaya Erupsi Merapi.
Simulasi ini melibatkan 302 warga binaan dan 130 pegawai Lapas. Hal ini sesuai instruksi Kemenkumham RI terkait jarak lapas dengan Gunung Merapi.
Kepala Lapas Kelas II A Narkotika Sleman Erwedi Supriyatno mengungkapkan, Lapasnya masuk dalam zona bahaya. Meski berjarak 15 kilometer dari puncak namun tetap ada potensi bahaya. Terlebih adanya hujan abu vulkanik yang terjadi pasca erupsi.
“Sudah kami bentuk Tim Darurat Penanggulangan Bencana. Skenarionya diawali dengan pendataan jumlah warga binaan agar sesuai inventaris. Dikumpulkan di lapangan selanjutnya evakuasi menggunakan kendaraan,” jelasnya seusai simulasi evakuasi di Lapas Narkotika Sleman, Senin (28/5).
Pertimbangan evakuasi berdasarkan kajian risiko bencana. Para warga binaan rencananya akan diungsikan ke Lapas yang lebih aman. Untuk sementara ini rujukan untuk evakuasi adalah Lapas Wirogunan Jogjakarta.
“Berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI untuk pengawalan dan pengamanan. Untuk informasi kami menjalin komunikasi dengan BPPTKG Jogjakarta dan BPBD Sleman,” ujarnya. (dwi/ila/mg1)