JOGJA – Penurunan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi bus sudah diprediksi setiap tahun. Meskipun begitu Terminal Giwangan Jogja tetap bersiap karena tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan 100 persen untuk angkutan mudik.
“Peningkatan angkutan mudik gratis mencapai 100 persen lebih. Tahun lalu hanya ada 38 armada bus untuk angkutan mudik gratis, tapi tahun ini sementara sudah mencapai 77 bus dan masih bisa bertambah,” jelas Kepala Pelayanan Terminal Giwangan Kementerian Perhubungan, Bekti Zunanta Rabu (30/5).
Menurut dia untuk angkutan mudik gratis tersebut melibatkan berbagai instansi maupun pemerintah daerah. Bekti menyebut pada angkutan mudik gratis tahun ini diperkirakan akan mengangkut penumpang hingga 2.025 orang. Sedang penyelenggara yang melayani ke Jogja seperti dari Kementerian Perhubungan mengerahkan 50 bus dan lima truk, Jasa Raharja dengan 27 bus, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah armada kondisional. “Kemungkinan perkiraannya sebelum 13 Juni sudah masuk Terminal Giwangan,” ungkapnya.
Armada mudik gratis itu, juga akan melayani angkutan balik gratis dari Terminal Giwangan menuju Jakarta. Hanya, jumlah armada yang digunakan sangat bergantung dari peminat yang mendaftar. “Bisa jadi yang balik gratis itu juga sama dengan mudik gratis,” imbuhnya.
Untuk armada bus reguler Bekti memprediksi turun sekitar empat persen. Jumlah tersebut juga jauh lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 2,5 persen. Penurunan penumpang reguler dengan bus disebabkan banyak faktor. Selain beralih ke moda transportasi umum lain seperti pesawat dan kereta api, juga tidak sedikit pemudik yang menggunakan mobil pribadi. “Apalagi dengan banyaknya tol baru, ditambah waktu liburan yang lebih panjang,” ujarnya.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Jogja Eko Budianto mengatakan untuk saat ini tiket arus balik dari wilayah DIJ ke berbagai tujuan di Jawa, sudah terpesan hingga 95 persen. Dari data PT KAI Daop 6 Jogja tiket arus balik dari 14-27 Juni tersisa tipis. “Masih ada tapi sangat tipis,” ungkapnya.
Meskipun begitu Eko mengatakan masih ada kemungkinan masyarakat untuk mendapatkan tiket arus balik jika ada penumpang yang sudah memesan membatalkan tiket atau melakukan perubahan jadwal. “Makanya tetap harus memantau ketersediaan tiket, bisa secara online,” ujarnya. (pra/din/mg1)