Setelah keberhasilannya menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali ditunjuk menjadi tuan rumah KRI 2018. Untuk itu, UMY berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dari segala aspek, terutama pada bagian lapangan yang digunakan para peserta untuk bertanding.
Koordinator Tim Lapangan KRI 2018 Bagus Soebandono ST M.Eng menyampaikan, suatu kebanggaan bagi UMY bisa kembali diamanahi menjadi tuan rumah KRI 2018 oleh Kemenristek Dikti.
“Setelah mendapatkan mandat dari Dikti, kami langsung intens berkordinasi terkait berbagai aspek persiapan. Hal yang paling diutamakan yakni persiapan arena lapangan untuk semua kategori lomba,” ujarnya.
Dikatakan, semua lapangan untuk pertandingan harus sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama. Baik dari segi ketebalan, luas lapangan, lebar, dan bahan yang berkualitas bagus. “Kompetisi ini melibatkan banyak pihak, terutama para peserta dari berbagai perguruan tinggi yang menunjukkan kebolehan robot pintar mereka,” jelas Bagus.
Dikatakan, panitia mempersiapkan segala kebutuhan untuk semua kategori lomba. Baik dari Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI Humanoid), Kontes Robot Indonesia Sepak Bola (KRSBI Beroda), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
“Untuk KRAI dan KRSBI Beroda kami menggunakan multipleks setebal 2,5 centimeter untuk membuat arena. Kemudian pada arena KRSBI Humanoid, menggunakan rumput sintetis yang terbaik. Cat yang digunakan untuk melapisi arena juga menggunakan cat minyak khusus,” ungkapnya.
Proses pengerjaan lapangan relatif singkat, tidak lebih dari dua bulan. Dalam kurun waktu itu UMY melakukan pengecekan, pembuatan, pengukuran semua terkoordinasi dengan baik. Bahkan dalam beberapa kesempatan, dewan juri KRI dan perwakilan Ristek Dikti melakukan pengecekan secara langsung.
“Hal itu dilakukan demi mendapatkan hasil terbaik supaya gelaran KRI 2018 sukses terselenggara dengan baik. Selain itu, fasilitas gedung juga mendukung jalannya pertandingan untuk kenyamanan bersama,” katanya.
Ketua Dewan Juri KRI Nasional 2018 Wahidin Wahab mengatakan, rancangan lapangan yang disiapkan UMY dan panitia, sudah sangat baik dan sesuai desain Asia Broadcasting Union. “UMY sudah berhasil pada tahun 2015 lalu. Tahun ini malah lebih baik lagi. Kami, dewan juri juga ikut memantau persiapannya,” tutur Wahidin. (*/ita/laz/mg1)