JOGJA – Pensiun dari sebuah pekerjaan karena faktor usia menjadi masalah bagi sebagian seseorang. Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) pun berupaya agar anggotanya tidak mengalami persoalan tersebut.
Meskipun sudah pensiun dari pegawai negeri sipil (PNS), aparatur sipil negara (ASN) tersebut tidak boleh berdiam diri. Para pensiunan harus bisa mandiri.
Demikian dikatakan Ketua PWRI DIJ Abdul Rahman saat syukuran HUT ke-56 PWRI. Acara berlangsung di Bangsal Wiyoto Projo, Kepatihan Rabu (25/7).
Abdul mengatakan PWRI aktif menggerakkan para pensiunan untuk terus berkarya. PWRI bisa memberikan kegiatan-kegiatan positif bagi anggotanya.
Acara tersebut dijadikan PWRI sebagai media bersilaturahmi. Kesatuan dan keutuhan anggota menjadi hal yang penting agar organisasi bisa berjalan dan terus berpartisipasi bagi masyarakat.
PWRI memberikan pelatihan kepada para pensiunan berupa pelatihan bercocok tanam dan berwirausaha. Sebagai pensiunan, tentu banyak waktu senggang.
“Jika waktu senggang tersebut tidak dimanfaatkan maka akan percuma menjadi seorang pensiunan,” kata Abdul. Dia berharap PWRI bisa menjadi wadah pensiunan menghabiskan masa tuanya. (cr5/iwa/fn)