JOGJA – Di Jogja ternyata banyak lho sekolah dan tempat kursus yang mengajarkan cara merakit sebuah robot. Salah satunya Robotics Education Center Jogja. Lantas mulai usia berapa sih seseorang bisa membuat robot?

Menurut owner Robotics Education Center Jogja Fakih Satria Rahman, belajar robotic bisa dimulai dari usia 4 tahun. Pada kelas robotic untuk anak usia 4-6 tahun akan belajar tentang warna, bentuk, dan merakit benda.

Fakih mengatakan, robotic adalah sesuatu yang menyenangkan bagi anak. Sebab, berbagai macam bentuk dan warna rangkaian robot adalah sesuatu yang pastinya disukai oleh anak-anak.

“Selain mendapatkan manfaat belajar mereka juga bisa bermain. Dengan berbagai kegiatan ini akan melatih syaraf motorik dan kreativititas anak,” ujarnya ditemui belum lama ini.

Dia menjelaskan, kegiatan merakit dan memprogram robot mempunyai manfaat yang besar, khususnya bagi anak-anak. Selain melatih anak untuk belajar gerak dan bentuk, anak juga diajak belajar berhitung.

Pada tahap berikutnya, anak-anak akan diajak untuk mengenali struktur bentuk dan mekanika gerakan. Fakih mengatakan, pada tahap ini anak-anak mulai belajar tentang logika.

Anak akan diajak belajar fisika, seperti membuat sebuah robot bergerak dan memilih komponen atau bentuk apa yang pas. Contohnya adalah saat anak memilih gir yang tepat untuk menggerakkan robot.

“Apakah gir besar dapat meringankan katrol robot atau gir kecil agar laju robot semakin kencang,” ujarnya.

Kegiatan ini, lanjutnya, dapat merangsang anak berpikir sistemastis dan terstruktur dalam penyelesaian masalah.

Untuk kegiatan selanjutnya anak mulai belajar merakit dan memprogram suatu komponen. Pada kegiatan yang mulai melibatkan instalasi listrik dan komputerisasi ini, anak mulai mengerti tentang cara menciptakan suatu robot dengan segala kemampuannya.

“Pemilihan sensor untuk robot dan penghitungan matematika diajarkan pada tahap ini,” jelasnya.

Fakih mengungkapkan, pada tahap merakit dan memprogram ini anak akan diajak belajar dengan pemograman komputer dasar yang bertujuan mengatur gerakan robot.

Menurutnya, dengan banyaknya kompetisi robotic anak di Indonesia juga dapat melatih anak dalam kerja sama kelompok serta meningkatkan kepercayaan diri.

Anak juga belajar untuk menerima dan menghargai pendapat orang lain, serta berani menyatakan atau menampilkan ide kreatifnya. Selain manfaat di atas ada banyak manfaat ketika anak mempelajari robotic, seperti meningkatkan keterampilan imajinasi dalam mendesain sebuah robot. “Dalam merancang robot memang perlu kreativitas,” ujarnya. (cr5/ila)