KULONPROGO – Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIJ mulai menjajaki potensi investasi bisnis dan usaha di Kulonprogo. Langkah tersebut menyikapi kehadiran bandara.

BKPM menerjunkan tim kajian melihat peluang investasi di Kulonprogo. “Area yang kami sasar yakni aerotropolis bandara. Bukan ring pertama tetapi ring kedua dan selanjutnya,” kata Kepala BKPM DIJ Arief Hidayat, Jumat (3/8).

BKPM berupaya menemukan produk dan lokasi yang berpeluang dikembangkan. Sehingga menjadi dampak positif dari pembangunan bandara.
“Kami akan mendengar masukan dari Pemkab Kulonprogo. Apa saja produk yang pantas dikembangkan. Disesuaikan dengan regulasi tata ruang, termasuk bagaimana ketersediaan infrastruktrunya,” kata Arief.

Pihaknya berupaya agar investor yang datang tidak ragu menanamkan modalnya. “Jadi niatnya memudahkan investor mengembangkan usaha di Kulonprogo,” ujar Arief.

Hasil kajian akan diserahkan kepada bupati Kulonprogo. Tugas BKPM mempromosikan dan membantu Kulonprogo menjadi tujuan wisatawa selain Kota Jogja.

Selama ini wisatawan sebagian besar ke Kota Jogja. “Harapannya Kulonprogo menjadi alternatif saat Jogja penuh wisatawan,” kata Arief.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan kajian tersebut sangat diperlukan. “Hasil kajian akan digunakan sebagai studi kelayakan. Peluang apa saja yang bisa digunakan investor masuk Kulonprogo,” kata Agung. (tom/iwa/mg1)