SLEMAN – Ingin mengubah image di masyarakat, Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIJ membentuk pengurus Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIJ.
Keberadaan BPPP supaya anggota PP DIJ tidak perlu meminta-minta kepada pengusaha jika akan menyelenggarakan kegiatan.
“Awalnya kami prihatin setiap kegiatan selalu minta izin membuat proposal ke pengusaha, kenapa tidak para pengusaha tersebut disatukan dalam satu badan,” ujar Ketua BPPP Yuni Astuti di sela pelantikan pengurus BPPP DIJ di Ndalem Sambisari, Minggu malam (13/8).
Menurut dia, para pengusaha tersebut akan direkrut dalam BPPP, sehingga setiap kegiatan anggota PP tidak perlu lagi mengajukan proposal. “Karena kurang bagus juga kesannya pengusaha diminta-minta terus,” tambahnya.
BPPP DIJ, lanjut dia, ingin membuktikan bahwa organisasi bisa menghidupi dan bermanfaat baik bagi anggota maupun masyarakat luas. Menurut dia, PP tidak hanya melulu urusan massa tapi punya potensi besar yang bisa menghidupi diri sendiri.
“Kami ingin mengubah image yang mungkin selama ini melekat bahwa PP identik dengan massa dan proposal,” katanya.
Semangat yang sama juga diungkapkan Ketua MPW PP DIJ R Faried Jayen Soeparjan yang juga meminta keberadaan BPPP DIJ ini bisa mengubah pandangan masyarakat yang buruk tentang PP. Diakuinya kesan yang muncul selama ini adalah PP bertindak anarkistis.
“Itu hanya oknum saja dan kami ingin mengubah pandangan tersebut dengan membentuk usaha mandiri bagi para anggota,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo,yang turut hadir dalam pelantikan, juga berharap keberadaan BPPP DIJ bisa ikut membantu pengembangan potensi di wilayah. Keberadaan pengusaha yang tergabung dalam BPPP DIJ tersebut ditantang bisa mewujudkan kegiatan dan dampak positif bagi masyarakat.
“Yang terpenting keberadaan organisasi bisa membawa dampak positif bagi masyarakat,” pesannya. (pra/ila)