JOGJA – Mempertahankan predikat Kota Batik Dunia yang disematkan Word Craft Council (WCC) pada 18 Oktober 2014 di Dongyang, Tiongkok, bukanlah perkara mudah. Berangkat dari situ, Jogja Internasional Batik Biennale (JIBB) seakan menjadi ujung tombak untuk menggerakkan semua elemen untuk bisa mempertahankan predikat tersebut.

“Sebagai bentuk tanggung jawab atas predikat yang Jogja dapat. JIBB merupakan acara dua tahunan. Penyelenggaraan tahun ini merupakan yang kedua kalinya,” ujar Ketua Panitia Pelaksana JIBB 2018 Tazbir.

Dengan mengambil tema “Innovation for Sustainable Future”, JIBB 2018 ini akan menggelar berbagai rangkaian acara mulai 2 sampai 6 Oktober mendatang. Acara tersebut dimulai dari roadshow di beberapa kota batik di Jawa dan Madura kemudian pameran, simposium nasional dan internasional, workshop pewarna alam, fashion show, heritage tour, dan karnaval rias kreasi.

“Rencananya acara ini akan dihadiri oleh Presiden WCC Grada Hijjawi Qaddumi. Juga akan hadir pula Presiden Asean Handicraft Promotion and Development Assosiation (AHPADA),” ujarnya.

Tazbir mengungkapkan, nantinya masyarakat Jogja dan sekitarnya bisa menyaksikan pagelaran fashion show dari tanggal 3 sampai 6 Oktober di Pagelaran Kraton Jogja. Serta pameran batik di Benteng Vredeburg dan TBY. (cr8/ila)