JOGJA – Kebhinnekaan dalam praktiknya di Jogjakarta mewujud dalam beragam hal yang penting untuk terus dirawat. Salah satunya bagaimana menanamkan keberagaman dalam setiap laku perikehidupan baik dalam sikap maupun tindakan nyata di keseharian.
Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto menegaskan hal ini saat Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kecamatan Gondomanan, Jogjakarta, Senin (8/10).
“Jogjakarta dikenal sebagai kota pelajar dan pendidikan. Ini tantangan tersendiri. Kami bersama pemda terus bekerja keras bersama masyarakat wujudkan kerukunan dan kenyamanan sebagai perwujudkan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Eko.
Ketua Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Kota Jogja ini dalam dialog yang dihadiri oleh pengurus LPMK, Ketua RW, tokoh masyarakat, dan perwakilan pelajar memberikan paparan untuk memahami kebhinnekaan.
“Kami ingatkan bagaimana Bhinneka Tunggal Ika dipahami, ada beragam suku, bahasa, adat istiadat. Ini patut disyukuri,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIJ.
Ke depan, ada banyak tantangan yang mengancam dasar ideologi Pancasila, yang sejatinya bisa menjadi akar sejarah jati diri bangsa. Seluruh elemen bangsa wajib dan diingatkan untuk terus bisa merawat kebhinnekaan yang dimiliki Indonesia.
“Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pengambilan kebijakan pembangunan dan APBD,” kata Eko Suwanto yang juga alumnus Pemantapan Nilai Kebangsaan Lemhannas ini.
Dalam acara Sinau Pancasila ini juga menghadirkan pembicara dari Kepala Kesbangpol DIJ Agung Supriyono, Dr Surono dari Pusat Studi Pancasila UGM Jogjakarta, dan Danramil Gondomanan Mayor Andriyanto. (kus/ila)