Polisi Pastikan

Tak Ada Pornoaksi

di Little Korea

MUNGKID – Polres Magelang memastikan tidak ada peristiwa pidana berupa pornoaksi dalam kegiatan yang digelar Artos Mal, akhir pekan lalu. Mereka juga memastikan tidak ada pembubaran kegiatan yang viral di media sosial sebagai acara LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) oleh organisasi massa (ormas) di Magelang. Penghentian kegiatan dilakukan oleh polisi.

“Dalam acara itu tidak ditemukan adanya peristiwa pidana dalam bentuk pornoaksi. Kami juga yang menghentikan kegiatan tersebut dengan disaksikan pihak ormas,” kata Kapolres Magelang AKBP  Hari Purnomo Senin (15/10).

Dijelaskan, polisi telah meminta keterangan 13 orang saksi, mulai penyelenggara atau pihak event organizer, Artos Mal hingga peserta maupun penonton. Pemeriksaan terkait kegiatan bertema Little Korea yang melombakan dance cover dan singing cover competition yang dilaksanakan rekanan Artos Mal dari Utopia EO Semarang. Dalam salah satu jeda waktu, diadakan games atau challenge berupa makan pokky yang berbentuk stik, dengan pemenang yang bersisa paling sedikit.

“Tidak ada sentuhan antar bibir atau ciuman dalam kegiatan itu. Hanya games saja. Memang modelnya makan pokky berpasangan dan siapa yang sisa makanannya paling sedikit, dia yang menang,” tuturnya.

Polisi saat ini sedang mendalami acara tersebut dengan melibatkan saksi ahli dari kalangan psikolog. “Yang tahu itu acara LGBT kan psikolog. Kami akan minta mereka sebagai saksi ahli. Termasuk mencari tahu siapa yang menyebarkan gambar di media sosial, sehingga timbul keresahan masyarakat,” ungkapnya.

Ditegaskan, penghentian kegiatan dilakukan pihaknya dengan disaksikan ormas di Magelang dengan cara persuasif dan damai. Bahkan panitia dengan senang hati langsung membongkar panggung yang berada di Atrium Artos Mal, sebagai tanda mereka serius tidak melanjutkan kegiatan.

“Adi tidak ada pembubaran dan pembongkaran oleh ormas. Tapi yang membongkar panitianya, setelah mereka sepakat untuk menghentikan kegiatan,” ujarnya.

Seperti diketahui, masyarakat  Magelang dan sekitarnya sempat viral dengan informasi di media sosial dalam kegiatan di Artos Mal. Tuduhannya kegiatan itu bernuansa LGBT, dengan memasang gambar pria dengan pria dan wanita dengan wanita sedang berdiri berdekatan, seperti sedang beradegan porno.

“Gambar yang banyak beredar di WhatsApp merupakan gambar ketika lomba makan pocky berpasangan (pocky challenge) yang sedang digemari remaja Korea dan diadakan di panggung utama. Games itu spontanitas di luar rundown yang diadakan untuk mengisi sela-sela penjurian Dance Cover & Singing Cover Competition itu,” kata Public Relation Artos Mall Amalia Mahdhiani.

Manajemen Artos Mall dan Utopia EO mengaku sangat menyesal dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Magelang khususnya, terkait adanya acara tersebut yang telah menjadi viral dan meresahkan masyarakat Magelang.

“Untuk acara ke depan kami akan lebih mengkaji, mengevaluasi dan menyampaikan perizinan kami kepada kepolisian setempat. Artos Mall akan tetap berkomitmen menjaga norma-norma yang berlaku di masyarakat, terutama masyarakat Magelang,” tandasnya. (dem/laz/er/mo2)