MUNGKID – Setelah hampir seharian hanya menggurung diri di dalam kamar, Puji Lestari, ibunda pramugrari Lion Air JT 610 Citra Novita Anggelia Putri, sudah terlihat lebih tegar, kemarin. Hal itu berbeda dengan kondisi Senin (29/10) lalu, sesaat setelah menerima kabar bahwa pesawat yang diawaki anaknya mengalami kecelakaan.
Perempuan berjilbab itu mulai mau menemui tamu yang datang silih berganti ke rumahnya di Dusun Bayanan Wetan, Pasuruan, Mertoyudan, Kabaten Magelang, untuk menyampaikan rasa simpati. Ada gurat kesedihan di raut wajahnya. ”Terima kasih doa semuanya,” kata Puji, kemarin.
Praktis hanya Puji yang berada di rumah. Karena sang suami, Bambang Subagyo, bertolak ke Jakarta untuk mencari kepastian kabar nasib Citra. Puji memilih tidak mengakses informasi, baik dari televisi maupun media sosial.
“Sampai sekarang saya enggak mau nonton tivi, nggak mau lihat handphone. Saya mau dengar kabarnya hanya dari yang berwenang dan bapak (ayah Citra, Red),” tuturnya lirih.
Puji mengenang putri bungsunya itu memang sangat dekat dengannya. Gadis kelahiran 6 November 1992 itu tidak pernah lupa mengubungi dan meminta doa sebelum menunaikan tugas sebagai pramugari. “Dekat, ya namanya juga anak-anak, dekat sama ibunya,” ujar Puji.
Terakhir Citra menelepon sang ibu pukul 01.00, Senin (29/10) atau beberapa jam sebelum Citra tinggal landas dari Cengkareng ke Pangkal Pinang. Citra minta doa supaya diberi keselamatan selama penerbangan.
Beberapa hari lalu, Citra mengontaknya untuk meminta dibelikan kasur baru. Bahkan kasus baru itu sudah dibelikan dan sudah terpasang di kamarnya. Sedianya springbed itu akan dipakai Citra saat pulang 23 November 2018 mendatang.
Sementara itu, pihak SMAN 3 Magelang, sekolah tempat Citra pernah mengenyam pendidikan, menggelar doa bersama. Menurut Kepala SMAN 3 Joko Tri Haryanto, pihaknya sengaja mengadakan salat gaib dan doa bersama, usai Salat Duhur berjamaah di masjid sekolahan. Harapannya, Citra dan seluruh penumpang pesawat naas dan keluarganya mendapat hal yang terbaik. Kegiatan dipimpin Badhawi, guru agama SMAN 3 Magelang.
“Kami semua mendoakan untuk Citra. Pihak sekolah merasa kehilangan Citra, mungkin melalui salat gaib dan doa bersama, bisa memberikan kekuatan,” jelasnya.
Khoiriyah, 50, besan Puji Lestari menambahkan keluarga belum mau buru-buru menyimpulkan Citra telah meninggal dunia, sebelum ada informasi resmi. Sejauh ini keluarga baru mendengar informasi dari ayah Citra dan kakaknya yang masih berada di crisis center kecelakaan Lion Air JT 610. “Baru dapat info dari bapaknya Citra, kalau beliau sudah dites DNA, itu saja,” tandas Khoiriyah.
Citra Novita Anggelia Putri sendiri tercatat dalam manifes kru Lion Air JT 610 yang mengalami kecelakaan dan jatuh di lepas pantai Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat yang mengangkut 189 penumpang dan kru itu sedang dalam perjalanan dari Bandara Soetta ke Pangkal Pinang, Senin pagi. (dem/laz)