BARU beberapa bulan memakai seragam SMA, Miracle Astrid Widjanarko langsung tancap gas. Meski belum lama menjadi siswi SMA Stella Duce 1 Jogja (Stece), cewek kelahiran Jogja, 28 Maret 2003 itu sejak awal sudah menargetkan Stece harus masuk final party lagi di Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2018.

“Aku ingin bisa memberi kontribusi terbaik untuk tim. Paling tidak mempertahankan gelar champion. Beberapa kakak kelas juga sudah tahun terakhir, jadi biar bisa jadi kenangan manis buat mereka,” katanya.

Miracle adalah Most Valuable Player (MVP) putri di gelaran JRBL 2017. Saat itu dia tampil dominan di ajang basket antar-SMP tersebut. Namun, bermain di DBL membutuhkan effort yang lebih.

“DBL itu persaingannya lebih ketat. Setiap tim mempersiapkan diri dengan baik. Jadi aku tidak boleh lengah, harus berlatih lebih keras,” katanya.

Head coach Stece, Agus Arjatmoko mengungkapkan bahwa Miracle punya banyak kelebihan. Maka tak heran di tahun pertamanya di SMA dan pada debutnya di Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2018, dia langsung terpilih sebagai first team dan akan mengikuti Honda DBL Camp di Surabaya akhir November 2018.

“Dia selalu haus dengan hal baru. Tidak pernah puas dengan segala pencapaian yang sudah diraih. Terlebih, sangat rendah hati dan mengikuti instruksi dengan baik,” terang Agus.

Miracle menjadi ujung tombak Stece dengan mengumpulkan rata-rata 15 poin setiap pertandingan. Terpilihnya menjadi First Team Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2018 membuatnya makin excited untuk menambah skill.

“Aku mau nambah latihan fisik, shooting dan dribble untuk persiapan Honda DBL Camp nanti supaya bisa bersaing dan menunjukan kemampuanku,” ucap cewek yang juga hobi baca novel ini.

Kunci sukses Miracle di Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2018 kemarin adalah fokus. Dia selalu diberi masukan sang ayah yang juga punya hobi basket, untuk konsentrasi pada pertandingan.

“Euforia DBL luar biasa, penontonnya banyak banget. Tapi papa selalu ingetin buat konsentrasi di lapangan. Jangan terganggu dengan apa yang ada di luar lapangan,” ceritanya.

Selain terpilih sebagai first team, Miracle juga puas karena di tahun pertamanya, dia bisa mengantarkan Stece champion untuk keenam kalinya. Buat dia, prinsipnya berikan yang terbaik, dan Tuhan akan bekerja menyempurnakan sisanya. (ata/iwa/by/mo2)