BANTUL – Pekerjaan rumah (PR) menanti Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DKUKMP) Bantul. Itu menyusul banyaknya pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang belum ”tersentuh” pemkab. Versi DKUKMP, dari 58 ribu UKM, baru 21 ribu di antaranya yang tercatat.

Menurut Kepala DKUKMP Bantul Sulistiyanta, perangkat desa perlu turun tangan. Membantu pemkab untuk menjangkau seluruh pelaku UKM di wilayahnya masing-masing.

”Karena pemangku kepentingan di setiap wilayah juga belum menjangkau,” jelas Sulis, sapaannya, di rumah dinas bupati Bantul Rabu (7/11).

Sentuhan pemkab bagi pelaku UKM penting. Setidaknya pemkab bisa andil mengembangkan usaha mereka. Baik dalam peningkatan kualitas produk maupun pemasarannya.

Khusus pemasaran, Sulis mengklaim, DKUKMP gencar mempromosikan produk kerajinan tangan melalui berbagai pameran. Seperti pameran koordinator wilayah 17 kecamatan. Dalam event yang akan dilaunching di Selopark, Selopamioro, Imogiri, setiap kecamatan diberikan waktu dua hari pameran.

”Kami memancing seluruh produk di Bantul untuk keluar dalam pameran ini. Baik kerajinan maupun kuliner,” ujarnya.

Sulis optimistis seluruh produk unggulan bakal meramaikan pameran ini. Toh, Kabupaten Bantul memiliki 78 sentra kerajinan. Tersebar di berbagai kecamatan.

Ketua Dekranasda Bantul Erna Suharsono berharap pameran dapat mendorong perajin untuk mengembangkan produk. Harapannya, produk lokal tidak hanya menjadi merambah pasar domestik. Melainkan juga pasar internasional. ”Semoga pameran ini juga mendorong sektor pariwisata,” kata Erna menyebut setiap kecamatan telah memilih tempat wisata sebagai lokasi pameran. (ega/zam/er/mo2)