GUNUNGKIDUL – Progres pembangunan Pasar Legundi mulai terlihat. Meski sempat terseok-seok, progres proyek senilai Rp 6 miliar di Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang itu saat ini telah mencapai 65 persen.
Kepala Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul Ari Setiawan mewanti-wanti rekanan memperhatikan aspek kualitas. Sesuai dalam perencanaannya. Sebab, letak lokasi Pasar Legundi sangat strategis. Berada di pinggir Jalan Jalur Lintas Selatan.
”Kami setiap saat melakukan pemantauan,” tegas Ari saat dihubungi Kamis (22/11).
Menurutnya, pemantauan dinas juga tak terlepas dari lambatnya progres pembangunan. Saking lambatnya, Komisi C DPRD Gunungkidul beberapa waktu melakukan inspeksi mendadak. Tujuannya, untuk memantau progres pembangunan pasar yang berdiri di atas lahan 3.879 meter persegi itu.
”Tapi kami optimistis bisa selesai tepat waktu,” ucapnya.
Ketika disinggung mengenai penempatan para pedagang, Ari menegaskan, dinas bakal mengacu data pedagang di Pasar Legundi lama. Terutama, pedagang yang memiliki surat keterangan hak sewa penjualan. Namun, Ari menekankan, dinas bakal memberikan sosialisasi kepada para pedagang. Itu untuk mengantisipasi munculnya konflik.
”Dari 240 pedagang yang memiliki surat keterangan hak sewa penjualan hanya 84 pedagang,” sebutnya.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul Suryanto juga meyakini pembangunan Pasar Legundi bisa selesai waktu. Meski, progres pembangunan sempat tersendat. Rekanan belakangan telah menambah jumlah tenaga proyek.
”Ada ratusan tenaga proyek yang bekerja,” katanya.
Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul Purwanto menyoroti tidak adanya anggaran penangkal petir. Menurutnya, bangunan Pasar Legundi seharusnya dilengkapi dengan peralatan penangkal petir. Itu untuk mengantipasi kerawanan petir saat musim hujan.
”Itu (penangkal petir, Red) harus diperhatikan betul,” ingatnya. (gun/zam/er/mg3)