GUNUNGKIDUL-Bunga amarilis di Desa Salam, Kecamatan Patuk kembali bermekaran. Untuk bisa berswafoto di lokasi, pengunjung dikenai biaya Rp 10 ribu dan tambahan penitipan kendaraan. Nah, untuk menghindari kerusakan tanaman, saat ini disediakan lokasi spot foto.
Yang baru lagi adalah, selain menyediakan bibit bunga amarilis, pengunjung juga mendapatkan kain batik motif bunga amarilis. Batik ini sudah dipatenkan. Harganya Rp 125 ribu per lembar.”Saya mengapresiasi kreativitas warga. Secara otomatis ini turut mengerek perekonomian,” kata Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi.
Pemilik kebun amarilis Karsih mengatakan, kebun bunga miliknya mulai bermekaran pada awal musim penghujan seperti ini. Kebun bunga yang ngehits di 2015 gara-gara bunga amarilis terinjak-injak wisatawan tersebut kondisinya sekarang sudah cukup baik.
Menempati lahan seluas 5.000 meter persegi sangat leluasa bagi pengunjung untuk datang menikmati pemandangan. Dikatakan, merekahnya bunga amarilis saat ini jauh lebih menarik ketimbang tahun sebelumnya.”Supaya tetap terjaga keindahannya, kami sudah menyiapkan spot foto bagi pengunjung,’’ ujarnya.
Karsih mengingatkan, bunga amarilis hanya dapat bertahan mekar selama 2-3 minggu saja. Kemudian rusak jika diguyur hujan terus menerus. Nah, sekarang kebun bunga miliknya baru mekar sejak 4 hari lalu. “Wisatawan mulai berdatangan, rata-rata sehari lebih dari 50 pengunjung,” ungkapnya.
Kepada pengunjung pihaknya juga menyediakan bibit bunga amarilis, dijual dengan harga dibawah Rp 5.000 per satu pot. Bibit mudah ditanam asalkan dirawat dan diberikan pupuk serta cukup air.
Seorang pengunjung Nani Wijayanti mengaku sudah kedua kalinya mendatangi kebun bunga amarilis Patuk ini. Dia berpesan kepada sesama pengunjung agar menjaga keindahan tanpa merusak. “Kalau kebun bunga bermekaran begini khan enak dilihat. Kita bisa selfie,” kata Nani Wijayanti. (gun/din/by/mg3)