KULONPROGO – New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan menjadi bandara untuk penerbangan internasional. Sedangkan Adisutjipto sebagai bandara untuk penerbangan domestik.
“Pada awal beroperasinya NYIA, penerbangan internasional langsung pindahan dari Adisutjipto. Di antaranya dari maskapai Silk Air dan Air Asia,” kata General Manager (GM) Bandara Adisutjipto dan Juru Bicara NYIA, Agus Pandu Purnama, Senin (26/11).
Dijelaskan, pihaknya sudah mulai melakukan komunikasi dengan maskapai penerbangan asing tersebut. Pembicaraan mengenai slot penerbangan langsung (direct flight) melalui NYIA. Diharapkan ketika NYIA beroperasi, jadwal penerbangan internasional sudah siap.
“Dari 288 penerbangan per hari di Jogjakarta saat ini, akan berbagi jadwal mulai April 2019. Rencananya begitu, Adisutjipto dan NYIA berbagi jadwal,” jelasnya.
Sementara itu, pembangunan NYIA sudah mulai menggarap menara Air Traffic Control (ATC). “Pembangunan menara ATC di dekat gedung administrasi setinggi sekitar 40 meter,” kata Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi.
Dikatakan, semua pekerjaan terus dikebut penggarapannya. Baik sisi udara (air side) maupun sisi darat (land side).
“Secara total, pekerjaan sudah mencapai 10 persen. Musim penghujan tidak masalah, pekerjaan terus jalan,” ujar Taochid.
Sesuai instruksi presiden, pada April 2019 NYIA sudah bisa dioperasikan secara terbatas (minimum operation). Waktu tinggal menyisakan lima bulan. Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai. Pekerjaan dilakukan 24 jam tanpa henti.
Sekitar 2.000 pekerja terlibat pembangunan NYIA. “Perkiraan kami, awal Desember akan ada lebih dari 4.000 pekerja dan terus ditambah hingga 6.000 orang,” ungkapnya.
General Manager PT Pembangunan Perumahan-KSO selaku kontraktor pembangunan NYIA, Andek Prabowo optimistis target April 2019 tercapai. “Kami kerjakan secara paralel, masing-masing sektor sudah diberi target dan tengah berusaha menyelesaikan tanggung jawabnya,” kata Andek. (tom/iwa/by/mg3)