TIDAK SESUAI : Guiding block yang dipasang di jalur pedestrian di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja dinilai tidak sesuai. Itu karena masukan dari difabel sebaiknya berwarna kuning. (GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)
JOGJA – Sudah jamak keluhan terkait fasilitas trotoar di Kota Jogja yang beralih fungsi. Tapi para penyandang disabilitas juga mengeluh terkait dengan fasilitas guiding block yang tidak sempurna.
Dari pantauan Radar Jogja, beberapa guiding block di Kota Jogja justru mengarahkan penggunanya menabrak tiang. Jika tidak guiding block yang terpasang mentok sampai tembok.
Terkait hal itu Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Jogja Winarsih mengaku banyak laporan yang masuk terkait jalur penyandang disabilitas yang dipakai PKL. Banyak juga laporan penyandang disabilitas, khususnya tuna netra yang menabrak lapak PKL saat berjalan. “Kalau mau ngalah ya harus berjalan di badan jalan,” ungkapnya Selasa (27/11).
Wiwin, sapaanya, juga mengkrtitisi terkait dengan pemasangan guding block di kawasan Malioboro, yang dinilai mereka tidak ideal. Bahkan di beberapa titik sudah copot. Yang lain terkait dengan warna guiding block, yang berwarna silver. Evaluasi setelah selesainya penataan Malioboro jilid pertama,masukan itu sudah disampaikan.
Wiwin yang merupakan pengguna kursi roda itu mengatakan jika berdasarkan masukan dari penyandang tuna netra maupun low vision, idealnya guiding block berwarna kuning. ”Sudah kami kasih masukan tapi yang dipasang tetap warna silver,” keluhnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPKP Kota Jogja Umi Akshanti juga mengakui memang banyak trotoar yang dirasa belum ramah disabilitas. Itu karena model lama. Yaitu trotoar yang belum memiliki kontruksi untuk kemudahan akses disabilitas.
“Harapannya tiga atau empat tahun kedepan seluruh kawasan di Kota Jogja akan ramah disabilitas,” jelasnya.
Salah satu tempat yang akan menjadi acuan pembangunan trortoar ramah disabilitas adalah yang ada di pedestrian Kotabaru. Tempat yang digadang-gadang akan mirip dengan Malioboro ini nantinya akan dibuat percontohan trotoar ramah disabilitas di seluruh Kota Jogja.
“Sebagai prototipenya ada di Malioboro dan Kotabaru. Namun tentu tidak bisa dibuat persis karena ada beberapa lahan yang memungkinkan dan tidak memungkinkan untuk dibuat seperti itu,” jelasnya. (cr5/pra/zl/mg3)
