Di DIJ semakin banyak bermunculan apartemen ataupun condotel. Hingga kini memang developer dengan kekuatan fnansial besar saja yang berani bermain di sektor apartemen. Sebab, operasional apartemen untuk ukuran developer di DIJ cukup besar.
Bagi beberapa developer, membangun apartemen di DIJ harus siap untuk menanggung biaya perawatan untuk kamar yang belum terjual. Biaya listrik, kebersihan dan air misalnya. Setiap bulan developer harus menanggung biaya tersebut.
Selain itu, developer juga memiliki beban untuk menjual setiap kamar. Hal inilah yang sebenarnya menjadi tantangan utama. Sebab, menurut Sekretaris DPD REI DIJ Ilham M Nur, saat ini apartemen di DIJ masih mengusung konsep studio. “Biasnya dengan satu kamar tidur atau dua kamar tidur,” kata pria asal Solo itu.
Pada dasarnya kehadiran apartemen ini adalah untuk merespons perkembangan zaman. Apartemen itu biasanya diperuntukkan mereka yang masih lajang. Oleh karenanya desain apartemen seringkali sangat simpel namun tidak melupakan fungsi utamanya.
Kendati ukuran apartemen dengan tipe studio ini kecil, biasanya juga dilengkapi dengan balkon yang bisa digunakan untuk bersantai. Selain itu tentu juga dilengkapi dengan pantry dan kamar mandi.
Memang terkadang bagi sebagian orang apartemen dengan tipe studio ini tergolong sangat kecil. Sehingga ketika membuka pintu rasa-rasanya ruang yang dihadirkan terlalu sumpek. Namun, semua itu bisa diakali dengan interior dan pernik-pernik yang pas. Bahkan warna cat juga memengaruhi ruangan. Dengan warna tertentu ruangan akan terasa lebih lega.
Penggunaan kaca di apartemen dengan tipe studio juga disarankan. Sebab, hal itu akan membuat dimensi ruangan menjadi semakin luas. Termasuk juga dalam hal pencahayaan. Penggunaan lampu yang temaram akan membuat nyaman penghuni.
Dengan space yang kecil, penggunaan furniture juga harus disesuaikan. Disarankan menggunakan furniture yang memiliki fungsi ganda. Contohnya sofa dengan ukuran yang cukup besar yang dapat difungsikan sebagai tempat tidur. (har/din/fj/mg3)