SLEMAN – Menjadi wilayah dengan jumlah pendatang dan mahasiswa terbesar, desa Condongcantur ditantang bebas narkoba. Bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menetapkan sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di DIJ.
Pencanangan Desa Bersinar itu secara langsung dilakukan oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Drs Heru Winarko SH, di Balai Desa Condongcatur Minggu (9/12). Desa Bersinar di DIJ menjadi yang kedua setelah di Bali.
Pencanangan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Heru, perkembangan Jogjakarta yang kian dinamis, tak menutup kemungkinan maraknya peredaran narkoba. Terlebih Desa Condongcatur yang berada di kawasan Kecamatan Depok. Di mana banyak masyarakat pendatang dari luar Jogjakarta tinggal.
Seperti banyaknya mahasiswa yang menuntut ilmu. “Dampak kemajuan masyarakat urban di Jogjakarta pasti ke sini (kasus narkoba),” tutur Heru.
Karena itu, Heru mengimbau seluruh perangkat daerah setempat turut aktif dan tanggap dalam membasmi peredaran penggunaan narkoba. “Kalau ada transaksi mencurigakan atau kumpul-kumpul nggak jelas. Segera laporkan kepolisian,” pintanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo juga memiliki harapan yans dama. “Wilayah sekitar Kecamatan Depok ini cukup spesial. Sebab tingkat dinamikanya paling kompleks,” ujarnya. Dia mengatakan, setidaknya 300.000 mahasiswa datang dari berbagai daerah ke Jogjakarta. Sebagian besar tinggal di Depok. Karena itu pencanangan Desa Bersinar dianggap sebagai langkah tepat. Sri berharap pencanangan tersebut bisa menjadi garda terdepan pemberantasan narkoba.
Selain itu, Heru juga mengajak masyarakat untuk tidak menjauhi warga pengguna narkoba. Melainkan merangkulnya melalui rehabilitasi. Jika sudah pulih dari rehabilitasi, tugas Pemda setempat bersama pihak lain adalah melakukan pemberdayaan. “Sehingga diharapkan warga tersebut tidak terjerumus lagi pada narkoba,” katanya.
Sementara itu Kades Condongcatur Reno Candra Sangaji mengungkapkan, pencanangan tersebut menjadi amanah bagi desa. “Ini menjadi sabuk pengaman dari Sleman agar penyalahgunaan narkoba tidak melebar ke desa lainnya,” kata Reno.
Reno mengaku pencanangan Desa Bersinar menjadi tantangan untuk memerangi narkoba di Condongcatur. Dia pun memohon dukungan masyarakat agar mau bergandeng tangan mengatasinya.
Tak hanya pencanangan Desa Bersinar, BNN RI juga mengukuhkan satuan tugas (satgas) anti narkoba. Satgas tersebut diantaranya terdiri dari anggota Relawan Condongcatur (RCC) hingga komunitas pecinta sepeda Tim 10.
Nantinya satgas tersebut akan diberi pembekalan materi dan pelatihan terkait penyalahgunaan narkoba. Sehingga diharapkan satgas lebih tanggap terhadap kasus narkoba sekecil apa pun. (cr9/pra/fn)