SLEMAN – Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap seorang terduga teroris di Jogjakarta. Pria asal Indramayu, Jawa Barat, itu diketahui bernama Isa Abdulah Azam, 18. Dia diringkus di kantor distributor Kebab Turki, Sidoarum, Godean, Sleman Selasa (11/12).

Kepala Depo Kebab Turki Area Jogjakarta-Solo Muhammad Gilang Syarifudin membenarkan penangkapan Isa. Bahkan bersama empat karyawan lain dia ikut dimintai keterangan oleh anggota Densus. Pemeriksaan dilakukan di Mapolda DIJ.

“Ada enam orang di Polda DIJ termasuk saya. Lima boleh pulang tadi malam (Selasa (11/12). Seorang lagi, Isa, masih di sana (Mapolda DIJ),” ungkap Gilang Rabu (12/12).

Isa adalah karyawan baru. Dia bekerja di perusahaan franchise kuliner tersebut sejak tiga bulan lalu. Menurut Gilang, beberapa hari sebelum ditangkap densus Isa menyatakan ingin resign dari pekerjaannya saat ini.

Gilang menilai Isa sebagai pribadi yang tertutup. Meski satu kantor, komunikasi dengan karyawan lain hanya ala kadarnya. Setahu Gilang, Isa pernah berjualan kebab di luar daerah. Dia pindah ke Sleman mengikuti sanak saudaranya di kawasan Condongcatur, Depok.

Ditanya tentang riwayat kerja Isa, Gilang geleng-geleng kepala. Tak ada karyawan kebab yang tahu latar belakang Isa maupun keluarganya. Karena sejak awal bekerja pemuda tanggung itu enggan menyerahkan data pribadi. Pun demikian saat dimintai data diri untuk membuat rekening bank. Isa lagi-lagi menolak. Padahal aturan perusahaan mewajibkan pembuatan rekening untuk transfer gaji.

(GRAFIS: ERWAN TRI CAHYO/RADAR JOGJA)

“Kesehariannya ya begitu, tertutup. Kerja di sini sejak 5 September lalu,” bebernya.

Radar Jogja mendapat informasi ada tiga nama dicokok Densus 88. Gilang, salah satunya. Dua lainnya Fahmi Alfi Imam Puro dan Purnomo. Gilang membantahnya. Dia mengaku mengetahui kejadian itu setelah mendapat telepon dari seorang karyawan kantor. Saat itu dia sedang berada di kawasan Kaliurang. Lantas menyusul ke Mapolda DIJ.

“Fahmi itu mantan karyawan sini tapi sudah resign dua minggu lalu. Kalau Purnomo itu mantan karyawan di Surabaya yang diperbantukan di sini,” paparnya.

Ketua RT 06 / RW 18 Sidoarum Petrus Suhirman mengungkapkan, penggerebekan kantor Kebab Turki melibatkan belasan personel Densus 88. Dia diminta mendampingi saat proses penangkapan Isa dan penggeledahan kantor tersebut. Petugas Densus 88 mengamankan sebuah tas ransel, fotokopi ijazah, struk transfer bank, dan sebuah kotak warna hitam.

“Proses penggeledahan berlangsung cepat,” katanya. Tim densus telah datang di lokasi sekitar pukul 15.15. Selang 15 menit kemudian penggeledahan rampung. Empat orang dibawa anggota densus. Dua naik motor. Dua lainnya diangkut mobil. “Semuanya masih muda-muda usianya,” jelas Petrus.

Menurut Petrus, semua orang yang tinggal di kantor kebab hanya mengontrak. Meski suasana kantor itu selalu ramai, kata Petrus, hanya empat orang yang menyerahkan data diri.

Terpisah, Kapolda DIJ Brigjen Polisi Ahmad Dofiri membenarkan adanya penangkapan terduga teroris. Semua tindakan merupakan kewenangan Densus 88. Jenderal bintang satu ini enggan berkomentar lebih banyak. Alasannya, belum mengetahui data terduga teroris tersebut.

“Saya baru pulang dari Semarang dan belum menerima laporan detailnya,” ucapnya. (dwi/yog/fn)