GUNUNGKIDUL – Pengendara yang melintasi Jalan Jogja-Wonosari harus berhati-hati. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul merilis ada lima titik rawan longsor di sepanjang jalan utama menuju Wonosari itu. Sebanyak tiga di antaranya terletak di Kecamatan Patuk. Yaitu, di Desa Bunder satu titik dan Desa Patuk dua lokasi.

”Dua titik lainnya di Desa Sambipitu (Kecamatan Nglipar),” jelas Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat dihubungi kemarin (18/12).

Menurutnya, hampir setiap tahun titik-titik rawan ini sering terjadi longsor. Namun, material longsoran tidak sampai menutup badan jalan. Seperti longsor pada tahun lalu.

”Masih bisa dilewati kendaraan,” ucapnya.

Edy juga menyinggung titik-titik rawan longsor lainnya. Mengacu data BPBD, di Kecamatan Patuk dan Nglipar pada 2017 masing-masing terjadi 14 tanah longsor. Lalu, Kecamatan Gedangsari 34 kejadian tanah longsor. Kemudian Kecamatan Ponjong tercatat 23 kejadian.

Guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, Edy mengungkapkan, BPBD memasang early warning system (EWS) di 30 titik rawan.

”Dengan peringatan EWS, warga bisa melakukan langkah antisipasi,” ujarnya.

Selain tanah longsor, Edy juga mewaspadai ancaman bencana lain, seperti banjir dan angin kencang.

Pada bagian lain, Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Marjono mengatakan, awal musim penghujan gelombang pantai selatan cenderung landai. Namun, dia mengimbau pengunjung maupun nelayan mewaspadai arus balik gelombang laut.

”Terutama daerah-daerah dekat palung. Karena saat gelombang landai seperti titik rendah arus balik sangat berbahaya,” ingatnya. (gun/zam)