JOGJA – Perkembangan dan kemajuan di masyarakat perlu upaya dari berbagai pihak. Tak hanya pemerintah, mahasiswa sebagai kaum intelektual juga didorong mampu memajukan masyarakat. Baik dari aspek perekonomian, kesejahteraan, pendidikan, hingga moral.
Oleh sebab itu, proses pembelajaran pengabdian masyarakat menjadi cara alternatif mahasiswa untuk melihat situasi dan kondisi di lapangan. Salah satunya melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal itu pun yang menjadi agenda rutin Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Tujuannya, mahasiswa belajar mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama proses pembelajaran di kampus.
Pada akhir Desember hingga pertengahan Januari 2019, lebih dari 1.000 mahasiswa UAJY diterjunkan ke berbagai daerah. Di daerah-daerah itu mereka merancang dan melaksanakan berbagai program KKN. Program-program itu didasarkan pada ilmu yang diperoleh masing-masing mahasiswa di tiap-tiap program studi (prodi).
Ada pun daerah-daerah yang dituju untuk kegiatan KKN UAJY kali itu tak hanya seputar Pulau Jawa. Bahkan hingga Pulau Kalimantan dan Nusa Tenggara. “Medannya sangat ekstrem. Namun kehadiran mahasiswa UAJY kerap dinanti dan dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Rektor UAJY Dr Gregorius Sri Nurhartanto SH, LLM saat melepas kegiatan KKN ke-74 pekan lalu.
Nurhartanto pun berpesan kepada para mahasiswa agar menjaga kesehatan dan melaksanakan program sebaik mungkin. Dia ingin agar mahasiswa mampu mewujudkan karya nyata melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Nantinya setiap kelompok di berbagai daerah akan melaksanakan program yang berbeda. Mahasiswa yang diterjunkan ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, misalnya, akan membantu masyarakat pada pengembangan paroki. Yakni yang berkaitan dengan keagamaan. Sedangkan mahasiswa yang berada di wilayah Kabupaten Sintang-Sekadau, akan diperbantukan sesuai kebutuhan kelompok usaha CU (Credit Union) milik masyarakat setempat.
Sementara itu, ada yang berbeda dari KKN ke-74 dengan kegiatan sebelumnya. Yakni adanya kerja sama antara lima mahasiswa UAJY dengan mahasiswa perwakilan dari APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik) di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat. “Dari kerja sama itu akan ada dua program kerja mandiri sesuai dengan keahlian masing-masing,” ujar salah seorang peserta KKN dari Fakultas Teknobiologi Vincentius.
Sedangkan, untuk wilayah Lombok, NTB, fokus kegiatan KKN berupa membantu membuat hunian tetap. “Hunian itu nantinya disesuaikan dengan tatanan budaya masyarakat setempat, desain bangunan rumah dan irigasi, serta rencana membuat museum mini untuk masyarakat di Lombok,” jelas Ketua LPPM UAJY Dr I Putu S Sanjaya SE.
KKN pasca bencana di Lombok itu merupakan hasil kerja sama dengan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa (Ilumenwa) Batalyon 7 UAJY. Selain Kalimantan, Sumatera, dan Lombok, UAJY juga menerjunkan mahasiswa ke Kabupaten Gunungkidul. Para mahasiswa itu tersebar di Kecamatan Ngawen dan Nglipar.
“Membaurlah dan menyatulah dengan masyarakat. Jadikan KKN UAJY sebagai role model bagi universitas lain,” pesan Nurhartanto. Penerjunan itu pun dilakukan secara bertahap. Yakni 17 dan 20 Desember 2018 lalu, serta 3 Januari 2019 ini. (cr9/laz)