SLEMAN – Potensi bambu tidak bisa disepelekan, harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Baik dari segi ekonomis, bambu merupakan tanaman yang mudah dan murah. Bisa diolah menjadi berbagai kerajinan bernilai tinggi.
”Ini sesuai dengan upaya Pemkab Sleman menjadikan bambu sebagai komoditas unggulan,” ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat membuka secara resmi Sleman Innovative Furnicraft & Fashion Expo (SIFFEX) 2019 di Atrium Rama, Sleman City Hall (SCH), Denggung, Tridadi, Sleman, Jumat (8/2).
Bukan tanpa alasan Sleman dijadikan sebagai pusat studi bambu nasional. Hal ini juga menjadikan pengolahan bambu menjadi perhatian penting Sri Purnomo yang akan purna tugas pada 2021 mendatang. ”Ini mengingat potensinya yang masih terbuka lebar,” ujarnya.
SP, sapaannya, juga sangat mengapresiasi terlaksananya acara yang diinisiasi oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sleman dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman ini.
SIFFEX 2019 diharapkan mampu mendorong serta dapat memberikan motivasi pengusaha produk lokal agar terus berkembang dan berinovasi. Adanya mal di Sleman agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk memamerkan hasil produk industri lokal.
”Dengan adanya sinergitas ini nantinya kegiatan akan digelar rutin, apalagi dari pihak Sleman City Hall mendukung sepenuhnya dengan akan menyiapkan space yang lebih luas lagi,” katanya.
Direktur Operasional PT Garuda Mitra Sejati Bunardi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan area seluas 1.000 meter di lantai dua untuk menampung produk UKM dari Kabupaten Sleman setelah expo ini berakhir.
”Semoga dengan adanya SCH ini bermanfaat dan bisa mengangkat potensi lokal yang ada, sehingga Sleman semakin dikenal,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani menambahkan, saat ini pemerintah daerah berusaha mendukung penuh bagaimana kreativitas perajin bambu yang idenya bagus.
”Bambu juga telah banyak diekspor tapi sudah dalam bentuk kerajinan, belakangan ini ke Korea,” tambahnya.
Ketua HIMKI Sleman Rian Hermawan menjelaskan, SIFFEX 2019 kali ini mengambil tema educate, Inspire, and Innovation yang diikuti sebanyak 38 pengusaha dan dilaksanakan selama tujuh hari mulai Jumat (8/2) hingga Kamis (14/2).
Selain mempromosikan hasil kerajinan furniture, handicraft maupun fashion, kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan penjualan hasil produksi. “Kami menargetkan minimal adanya transaksi Rp 100 juta selama event ini berlangsung,” katanya. (nn/ila)