JOGJA – Hampir semua warga Jogjakarta mengenal ajaran tepung, dunung, dan srawung. Filosofi Jawa inilah yang mestinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika menggunakan media berjejaring sosial (medsos) sehingga bisa bersikap bijak.

Jangan sampai penggunaan media itu justru memperkeruh suasana, apalagi menjelang pemilu sehingga muncul fitnah, haox dan ujaran kebencian. Hal itu mengemuka dalam Diseminasi Konten Positif Diskominfo DIJ 2019, Menciptakan Pemilu Damai yang Partisipatif tanpa Hoax dan Ujaran Kebencian, Minggu (10/2).

”Ayo gunakan sosmed dalam batas kepentingan bangsa, dengan tetap dilandasi aspek ideologi Pancaila untuk kehidupan yang saling membahagiakan. Jari jari kita jadikan alat pemersatu bangsa dengan budi pekerti luhur saat bermedsos,” ungkap Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto dari fraksi PDI Perjuangan dapil Kota Jogjakarta selaku narasumber.

Di hadapan peserta yang terdiri dari Muslimat NU, Fatayat, dan IPNU (Ikatan Pelajar Mahasiswa Nahdlatul Ulama), dia menyampaikan pentingnya warga bermedsos dengan dilandasi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan membawa damai.

”Ada pengguna medsos sekarang yang galak bahkan dengan dulur sendiri  galak. Saring sebelum sharing. Ati-ati tenan menggunakan medsos. Nek lagi nesu HP-ne didohke ya. Intinya kita harus melawan hoax termasuk mendukung Polri lakukan penegakan UU ITE,” ujar Eko.

Menurut dia, DPRD DIJ dan Pemda DIJ saat ini sudah mensahkan Perda tentang TIK, yang bermanfaat tidak hanya untuk meningkatkan pelayanan publik tetapi juga mendukung keamanan dan ketertiban serta penanggulangan hencana. Dia sepakat, Dinas Kominfo sebagai instansi yang melaksanakan perda tersebut memperoleh dukungan, termasuk dari sisi penganggaran.

”Tahun ini, Diskominfo DIJ memperoleh alokasi anggaran Rp 16 miliar untuk membangun infrastruktur jaringan internet di 438 desa. Pada 2020 semua desa di DIJ terjangkau internet. Akan dibangun lagi 80 titik free wifi, tahun kemarin, 120 titik. Termasuk free wifi untuk kampung wisata, desa budaya dan berbagai tempat untuk mendorong pembangunan ekonomi rakyat,” ungkap Eko Suwanto.

Selain Eko Suwanto, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan  Informatika DIJ tersebut juga dihadiri narasumber Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIJ Ahmad Sidqi, Ketua Bawaslu DIJ Bagus Sarwono serta Rahmad Sutopo dari Diskominfo DIJ. (kus/ila)