BANTUL – Sopir pengangkut sampah mengeluhkan akses ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan yang becek saat musim penghujan seperti sekarang ini. Beceknya jalan menuju gunungan sampah membuat ban truk susah melintas.
Sugiyono, 53, adalah satu dari sekian banyak sopir pengangkut sampah yang mengeluhkan beceknya akses menuju TPST Piyungan. Ia sehari-hari mengangkut sampah yang diambil dari beberapa rumah di wilayah Bantul dan Kota Jogja untuk dibuang di TPST Piyungan.
Dia mengungkapkan, permasalahan beceknya jalan ke TPST Piyungan sudah menjadi langganan setiap musim hujan tiba. Apalagi, jika malam sebelum pembuangan terjadi hujan yang cukup deras di sekitar Piyungan.
“Tiap musim hujan ban truk saya harus rela beradu dengan lumpur dan tak jarang selip, sehingga saya dan teman-teman sopir harus saling membantu mengganjal ban. Ini agar bisa naik ke pembuangan. Kalau tidak diganjal, bannya suka ngepot,” katanya.
Kondisi ini agak menyulitkan pihaknya. Meski begitu dia dan beberapa sopir truk lainnya pasrah. Mengingat hingga saat ini Piyungan masih menjadi satu-satunya tempat pembuangan utama di Jogjakarta.
Sugiyono berharap ada perhatian pemerintah tentang perbaikan jalan di tempat pembuangan akhir Piyungan. Dengan demikian truk pengangkut sampah dapat dengan mudah melakukan pembuangan sampah di lokasi itu.
Dalam kesehariannya, pria yang berumur kepala lima ini melakukan pembuangan sampah ke Piyungan setidaknya dua kali sehari, pagi dan sore hari. Dengan kondisi jalan yang bagus, dirasa cukup berpengaruh pada kenyamanannya.
Sugiyono dan para pengangkut sampah lainnya yang menuju Piyungan memang harus cukup bersabar di bulan ini. Pasalnya, Februari ini merupakan puncak musim hujan di wilayah Jogjakarta.
Menurut rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta, pada beberapa minggu ke depan sebagian wilayah Jogjakarta akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. (cr5/laz/riz)