TAHUN lalu kami ada 15 Katana yang sudah diresmikan BPBD DIY. Kami ucapkan terima kasih atas pengukuhan ini,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY Hari Wahyudi di Gemblakan Bawah RW 9 Jalan Mas Suharto Jambu No. 33 Suryatmajan, Yogyakarta Selasa (26/2).

Selain Katana, Kota Yogyakarta telah memiliki 100 kampung tangguh bencana (KTB) dari target 170 KTB. “KTB berbasis di tingkat kampung,” terang Hari.
Pengukuhan sekaligus pengukuhan Katana Suryatmajan itu ditandai dengan kegiatan gladi lapang yang melibatkan ratusan warga. Mereka antusias mengikuti simulasi penanganan bencana. Sejumlah warga berperan sebagai korban bencana.

Aksi mereka sempat mengundang decak kagum dan senyum undangan. “Tak diduga warga di sini ternyata pemain watak yang lumayan hebat. Aksinya tadi bagus-bagus,” puji Hari Wahyudi. Menurut Hari, tingginya partisipasi warga Suryatmajan itu patut diapresiasi. Dia berharap, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam penanganan bencana semakin besar. Dia menilai tidak cukup pemerintah dan masyarakat yang terlibat. Namun, mantan Kabag Umum Setda Kota Yogyakarta itu ingin mengajak peran swasta.

“Kami juga ingin agar swasta juga berpartisipasi dalam mitigasi bencana,” pintanya. Contoh itu telah ditunjukan sebuah hotel di wilayah Kelurahan Suryatmajan. Belum lama ini, Hotel Ibis di Kampung Sosrokusuman bersama warga setempat terlibat dalam simulasi penanganan bencana.

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto ikut hadir di tengah warga. Dia sepakat dengan upaya mendorong partisipasi swasta berperan membantu masyarakat tangguh bencana. Peran itu antara lain melalui skema corporate social responsibilty (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Menurut dia, swasta berperan penting membantu segala sesuatu yang dibutuhkan. “BPBD kami harapkan menggalang partisipasi swasta dalam penanggulangan bencana sesuai peraturan perundang undangan secara baik dan benar,” harapnya.

Eko menjelaskan hingga 2018 telah dikucurkan dana sejumlah Rp 32 miliar untuk pembentukan desa tangguh bencana (destana) dan katana. Tahun ini dibentuk 35 destana/katana se-DIY.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan Bencana BPBD DIY Fauzan mengatakan, peresmian Katana Suryatmajan itu merupakan langkah awal. Masih banyak tahapan yang harus dilalui guna membentuk masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. “Nantinya masyarakat akan mendapatkan pelatihan lanjutan. Misalnya cara mengelola pengungsi. Itu bukan hal mudah,” katanya.

Fauzan ingin semangat warga terus dijaga. Dengan karakteristik wilayah yang padat penduduk, Katana Suryatmajan harus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya. Dia memberikan apresiasi atas tingginya kesadaran warga dalam mendukung pembentukan katana tersebut. (kus/mg4)