KULONPROGO – Lima produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan ditempatkan di New Yogyakarta International Airport (NYIA). Angkasa Pura (AP) I meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kulonprogo menyeleksi produk lokal tersebut. “Kami akan siapkan tempat untuk bergabung dengan mitra lain,” janji Juru Bicara Proyek NYIA, Agus Pandu Purnama kemarin.

General Manager Bandara Adisucipto tersebut berharap, seleksi dilakukan jeli. Sehingga barang yang dipajang benar-benar berkualitas. Tidak hanya produk, sumber daya manusia (SDM) yang bertugas memberikan pelayanan di NYIA harus syarat menguasai Bahasa Inggris. Sebab NYIA merupakan bandara internasional. “Lima produk tersebut bakal menempati satu dari lima stan commercial space seluas 50 meter persegi di terminal NYIA. Stan produk lokal juga dibuka untuk kabupaten lain,” kata Agus Pandu.

Produk UMKM tersebut tetap akan dikenai harga sewa stan. Namun tarifnya lebih rendah dibandingkan produk lain milik mitra AP I. “Kami akan kenakan tarif seminimum mungkin. Agar tidak membebani UMKM. Jangan sampai UMKM tidak mendapatkan apa-apa,” kata Agus Pandu.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti mengatakan, sudah ada empat produk unggulan yang berpotensi masuk NYIA. Yakni gula semut, kopi, coklat dan teh khas Kulonprogo. UMKM tersebut mejadi binaan Pemkab Kulonprogo. “Sisanya akan kami seleksi lagi, tidak bisa asal tunjuk,” kata Harmintarti.Khusus kuliner, wajib memiliki isin pangan industry rumah tangga (PIRT) dari UMKM yang mengampu, dan sertifikat halal BPOM. (tom/iwa/by/mg4)