SLEMAN – Kecelakaan masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di DIJ. Dari data Ditlantas Polda DIJ pada 2018 telah terjadi sekitar 4.500 kejadian kecelakaan. Sebanyak 436 korban kecelakaan meninggal dunia.

Dirlantas Polda DIJ Kombes Pol Tri Julianto Djatiutomo menjelaskan angka kecelakaan di DIJ masih tergolong rendah jika melihat reraya risiko kecelakaan. Tapi pihaknya tetap menjadikan perhatian serius terhadap kecelakaan yang terjadi di DIJ. Agar angka kecelakaan bisa semakin turun.

“Karena 2020, kami harus bisa menurunkan sekitar 50 persen kecelakaan di DIJ,” ungkapnya di sela gelaran Milenial Road Safety Festival di lapangan Denggung Sleman Minggu (3/3).

Julianto menambahkan kegiatan ini bisa menjadi salah satu langkah awal agar masyarakat bisa tertib dalam berkendara. Sehingga meminimalkan risiko kecelakaan. “Kegiatan seperti ini salah satu untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat,” bebernya.

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan di Sleman rata-rata yang menjadi korban kecelakaan adalah kaum milenial. Usianya antara 17-35 tahun atau masih termasuk dalam usia produktif. “Keselamatan lalu lintas itu penting karena kecelakaan itu setiap hari pasti ada dan jumlahnya juga cukup banyak,” kata Rizky.

Menurut dia sasaran utama dalam kegiatan itu adalah anak-anak sekolah. Karena banyak anak sekolah yang mengendarai sepeda motor namun belum memiliki kelengkapan berkendara seperti Surat Izin Mengemudi (SIM).

Kasus serupa juga terjadi di Kulonprogo. Kapolres Kulonprogo, AKBP Anggara Nasution mengatakan, Milenial Road Safety Festival yang diadakan di Alun-Alun Wates adalah sarana sosialisasi tentang keselamatan dan ketertiban berlalu-lintas. Fokusnya yakni generasi millenial, jumlahnya mencapai 20 ribu lebih ikut hadir menyemarakkan.

“Sebab, tingkat pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan di Kulonprogo masih didominasi oleh generasi millenial dengan kisaran 60 persen dari total kasus kecelakaan yang terjadi,” katanya. (har/tom/pra/mg4)