PERNAH nonton The Big Short (2015)? Vice adalah versi lain film yang mengangkat kisah tentang wakil presiden era George W. Bush, Dick Cheney. Digarap oleh penulis dan sutradara yang sama, Adam McKay. Film politis ini berupaya menguatkan opini bahwa Dick adalah pihak yang diam-diam mengendalikan kekuasaan ”tertinggi” di balik rezimnya Bush.

Judul dalam daftar nomine Film Terbaik Oscar 2019 yang terakhir saya tonton (akhirnya tuntas) ini sangat argumentatif. Seperti saat saya menonton The Big Short, tak semua pernyataan saya pahami secara instan karena keterbatasan wawasan politis dariku tentang peta dinamika politik Republik vs Demokrat.

Skrip film ini terlalu menguasai apa yang sedang ia bicarakan. Ini plus, tapi sekaligus minus tentunya, lebih-lebih untuk penonton sepertiku. Beberapa konteks tak mudah dipahami secara utuh, sedangkan momen-momen sepertt ini cukup berserakan sepanjang film.

Paruh kedua film adalah bagian yang paling bersahabat bagi penonton yang kurang wawasan yang relevan seperti saya. Pada paruh ini adegan serba kilas balik telah memudar berkat pondasi narasi yang mulai berdiri kokoh. Dari sini film mulai memasukkan unsur provokasinya tentang wajah di balik perpolitikan rezim Bush. Di sinilah film menjadi kian menarik karena ia macam berpesta menelanjangi politik Gedung Putih saat itu. Siapa coba yang tak suka lihat babak melucuti?

Walaupun konsep sinematiknya digarap agak liar (berikut pakai adegan breaking the fourth wall alias pemeran menatap kamera untuk berinteraksi langsung dengan penonton), film ini terasa kena tanggung. Tak sekalian ngédan. Beberapa cuplikan potongan video sebagai ilustrasi penyertanya pun terkadang terasa berlebihan, sehingga mengesankan banyak gaya.

Saya bisa memahami betul kenapa Masyarakat Akademi menyukai film ini hingga mengantarkannya masuk di jajaran nomine Film Terbaik. Film (sekali lagi) politis ini cukup efektif memberikan refleksi sekaligus persuasi politis bagi warga AS pada umumnya. Kegemilangan mutu pemeranan Christian Bale yang bertransformasi menjadi Cheney dan Sam Rockwell sebagai Bush telah membuat film ini terasa legit. Satu kelegitan politis yang siap membuat hati dan pikiran kita miris. (ila)