PURWOREJO – Gedung tua Stasiun Wojo di Desa Dadirejo Kecamatan Bagelen, Purworejo tidak akan berubah walaupun ada revitalisasi stasiun tersebut oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Stasiun yang disiapkan untuk mendukung operasional awal New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo, DIJ ini dijadwalkan selesai akhir bulan ini.
Target itu disampaikan Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Jogjakarta Eko Purwanto saat melakukan pengecekan stasiun tersebut, Rabu (6/3). “Sampai saat ini sudah mencapai 75 persen. Stasiun ini akan menjadi stasiun layanan penumpang,” kata Eko.
Pihaknya juga telah menyiapkan dua set kereta bandara yang akan melayani penumpang NYIA. Kereta api tersebut sekarang ini telah beroperasi dan melayani penumpang relasi Kutoarjo-Solo Balapan dengan nama Solo Ekspres.”Keretanya sudah ada dengan kapasitas 200 penumpang,” tambah Eko.
Eko menambahkan, revitalisasi Stasiun Wojo menyangkut beberapa pekerjaan. Di antaranya membangun sarana layanan berupa peron tinggi sepanjang 200 meter, ruang tunggu, loket, mushola, loket tiket, dan parkir luas.
Setelah penanganan Stasiun Wojo, rencananya Ditjen Perkeretapian akan melakukan pembangunan Stasiun Kedundang Kulonprogo. Stasiun ini akan menjadi tempat utama yang menghubungkan jalur kereta langsung dengan bandara. Ke depan akan disiapkan stasiun Kedundang dan Stasiun Wojo akan saling mendukung.”Stasiun Wojo akan menjadi sentral pembangunan wilayah Bagelen dan Purworejo,” tambahnya.
Eko mengungkapkan, dengan beroperasinya NYIA volume penumpang dan perjalanan kereta api mengalami peningkatan. Dan pembangunan rel ganda di Pulau Jawa menjadi langkah antisipatif yang sudah dilakukan pemerintah. “Di wilayah DAOP VI, rel ganda yang dilakukan dan direncanakan selesai 2019 ini adalah antara Solo-Kedungbanteng,” katanya. (udi/din/mg2)