JOGJA- Kawan Yoga, kelompok relawan dan simpatisan yang mensosialisasikan dan memenangkan Bryan Yoga Kusuma, terus berkembang. Buktinya, hingga kini sudah ada 51 Kawan Yoga tersebar di seluruh wilayah DIJ.

“Alhamdulillah, saya begitu terharu dan kaget, meski baru melakukan sosialisasi beberapa waktu yang lalu. Dukungan warga DIY kepada saya begitu besar. Ini dibuktikan dengan terbentuknya 51 titik relawan ‘kawan yoga’ di DIJ,” ujar anak muda kelahiran Gunungkidul ini, Kamis (7/3)

Itu membuktikan antusiasme warga dan masyarakat DIJ yang memberikan dukungannya kepada calon legislatif DPR nomor urut satu dari partai Hanura, Bryan Yoga Kusuma semakin tidak terbendung. Dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai caleg DPR RI mewakili aspirasi Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalir. Dukungan dan antusiasme berasal warga dan masyarakat yang ada di Kota Jogja, Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo.

Yoga menuturkan, terbentuknya relawan tersebut tidak lepas dari kerja keras tim dan simpatisan warga dan masyarakat, serta beberapa tokoh dan caleg provinsi/kabupaten yang memberikan dukungannya secara penuh.

“Alhamdulillah dengan dukungan dan masifnya gerakan tim di lapangan.
Kami meyakini bulan ini akan tercapai 80 titik relawan Kawan Yoga yang nantinya menjadi ujung tombak di lapangan,” papar Yoga.

Seperti diketahui, Bryan Yoga Kusuma, anak muda yang cerdas dan punya talenta kelahiran 28 tahun silam ini menyatakan maju sebagai calon legislatif (caleg) nomor urut satu dari partai Hanura Dapil DIJ, Kota Jogja, Bantul, Gunungkidul, Sleman, Kulonprogo.

Bukan tanpa sebab, alasan Yoga, sapaan akrab Bryan Yoga Kusuma menyatakan dirinya maju sebagai caleg DPR RI selain karena didorong oleh keinginannya untuk mengabdikan diri di kampung halamannya, juga karena tergerak karena melihat ada banyak hal yang perlu diperjuangkan dan dibenahi di DIJ. Khususnya di beberapa pelosok daerah di DIJ.

“Masih melebarnya kesenjangan antara penduduk di DIJ juga menjadi perhatian dan salah satu pertimbangan pria berdarah asli Jogjakarta ini untuk maju memperjuangkan kesejahteraaan masyarakat Jogjakarta,” tuturnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, diukur dengan indeks gini ratio atau tingkat kesenjangan atau ketimpangan pengeluaran penduduk DIJ masih menempati urutan paling tinggi se indonesia dengan angka Gini rasio sebesar 0,441. Artinya, masih ada gap yang begitu tinggi terkait kesejahteraan di Jogo.

Olehnya itu, lulusan kampus Central Queensland University, Gold Coast, Australia dan Coventry University London, London ,England ini mencanangkan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan jika nanti terpilih sebagai anggota DPR RI.

Demi mewujudan program tersebut, Yoga kemudian mendirikan sebuah lembaga, yang menjadi rumah besar simpatisan dan konstituen Yoga untuk bersama membangun Jogjakarta yang diberi nama “Yoga Foundation”. (cr8/pra/ong)