MAGELANG – Nostalgia hubungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang sudah berjalan 70 tahun, bakal melalui penanganan penyakit Tuberkulosis (TB). Hal itu ditunjukkan kemarin sore saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur. Mereka hadir dalam peringatan Hari Tuberkulosis Se-Dunia Tahun 2019 dan peringatan 70 tahun kemitraan Amerika Serikat dan Indonesia.

Di awal acara, Ganjar Pranowo menyebutkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2018 bahwa kasus TB mencapai 49.616 kasus, dengan case notification rate 143 per 100.000 penduduk. Sedangkan penemuan kasus TB di Jateng dalam lima tahun terakhir trennya cenderung meningkat, tetapi baru mampu mencapai 49 persen dari estimasi kasus yang ditetapkan secara nasional.

Upaya penanganannya, selain telah memiliki alat tes yang cepat dalam penegakan diagnosis TB sebanyak 67 unit yang tersebar di 35 kabupaten dan kota, juga melalui sosialisasi. “Sosialisasi pencegahan maupun langkah pengobatannya melalui kerja sama Ibu-ibu PKK, pramuka terutama saka bhakti husada yang berkampanye keliling agar semua mengerti dan peduli lalu bisa mencegahnya. Termasuk mengeluarkan surat edaran gubernur kepada kepala daerah,” katanya.

Joseph R Donovan sendiri memaparkan data yang didasarkan data tahun 2017 dari World Health Organization (WHO). Di mana diperkirakan 10 juta orang di seluruh dunia terjangkit TB, yang kemudian menyebabkan kematian pada 1,3 juta jiwa. Lebih dari 100.000 jiwa di antaranya ada di Indonesia. “TB bisa dicegah namun tetap menjadi penyakit menular mematikan di dunia. Setiap tahun di Hari TB, kita saling mengingatkan bahwa TB merupakan ancaman serius terhadap ketahanan kesehatan global. TB butuh perhatian, tindakan mendesak secara terus menerus,” tuturnya.

Dijelaskan, Indonesia telah kerja sama dengan AS dalam memberantas penyakit menular dan mematikan ini. Kemitraan Indonesia dan AS telah berjalan selama 70 tahun. “Dua negara ini sepakat bahwa eliminasi TB harus menjadi prioritas tertinggi. Ini sekaligus menandai 20 tahun kemitraan menanggulangi TB,” ujarnya.

Sisi lain, Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Indonesia Erin Elizabeth McKee menyebutkan saat ini pemerintah Amerika Serikat merupakan donor terbesar untuk perjuangan internasional melawan TB. AS mendukung upaya anti-TB di lebih dari 50 negara di seluruh duia.

“Melalui upaya ini kami membantu pemerintahan untuk menyediakan pengobatan TB untuk lebih dari 13 juta orang, termasuk lebih dari 300.000 pasien TB yang resisten terhadap beberapa jenis obat,” jelasnya.
Di Indonesia, USAID telah memimpin berbagai program untuk penanggulangan TB selama lebih dari dua dekade. Mereka memberikan dukungan finansial dan teknis pada Pemerintah. Mereka juga bekerjasama mendeteksi dan memberi pengobatan pada lebih dari 700.000 kasus TB.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono menegaskan, Indonesia bukan hanya berkomitmen tetapi sudah dan terus melakukan pemberantasan dan pencegahan TB. Di Indonesia jumlah kasus TB saat ini mencapai 842.000 dan terus bersungguh-sungguh dengan mitra dan masyarakat melakukan upaya penemuan kasus sekaligus pengobatan secara tuntas untuk pemberantasan. (dem/laz/mg4)