SLEMAN – Polisi masih mendalami kasus yang menjerat RM Resi Dipo Yono, 29, warga Sumberharjo, Prambanan, Sleman. Resi diamankan saat hendak masuk ke Mako Brimob Baciro Jogja. Dia kedapatan membawa 35 peluru dan satu magazine.
Kabid Humas Polda DIJ AKBP Yuliyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif. Tidak mau buru-buru berspekulasi atas kejadian tersebut.
“Namun, dari pemeriksaan sementara, pelaku hanya seorang diri,” kata Yuliyanto, Rabu(13/3).
Kejadian di Mako Brimob Baciro tersebut dikhawatirkan merupakan perbuatan dari jaringan teroris. Sebab di Sibolga, Sumatera Utara, ada ledakan yang dilakukan terduga teroris. Namun, Yuliyanto mengklaim yang terjadi di Jogja tidak ada kaitan dengan aksi terorisme.
“Belum bisa disampaikan sekarang (hasilnya). Namun, sampai saat ini, belum ada indikasi (pelaku) terkait dengan kejadian (terorisme) di wilayah lain,” kata Yuliyanto.
Polisi belum bisa memastikan kondisi kejiwaan Resi. “Hal-hal yang bisa membantu membuat terang peristiwa ini, akan kami lakukan. Termasuk pemeriksaan kejiwaan. Karena hal itu juga perlu kami pertimbangkan untuk mengungkap peristiwa ini,” ungkap Yuliyanto.
Resi dikenai Undang-Undang Darurat 12/1951. Karena dia membawa barang yang diduga bahan peledak. “Hanya bahan peledak berupa peluru memang harus diperiksa dulu. Apakah masih aktif atau tidak. Kami belum mendapat kepastian dari ahlinya,” kata Yuliyanto.
Kepala Desa Sumberharjo, Lekta Manuri membenarkan, jika RM Resi Dipo Yono adalah warganya. Tepatnya warga Dusun Bleber Lor, Sumberharjo, Prambanan.
‘’Jika melihat data secara administrasi kependudukan, benar. Dia (Resi) adalah warga Sumberharjo,” ungkap Lekta.
Dia mengatakan, Resi jarang berada di Sumberharjo. Bahkan tidak tinggal di Sumberharjo. Yang tinggal di Sumberharjo adalah kakeknya Resi.
“Yang bersangkutan (Resi) kalau datang (ke Sumberharjo) tidak tentu. Dua bulan sekali saja tidak pasti. Sekalinya dating, hanya sebentar,” ungkap Lekta.
Dari informasi yang Lekta peroleh, Resi tinggal di daerah Demangan, Kota Jogja. “Dari info yang saya dapat, dia tinggal bersama orang tuanya di Demangan, Kota Jogja,” kata Lekta.
Dari penuturan salah seorang warga Bleber Lor, Tukijo, 64, menjelaskan Resi merupakan orang yang tertutup. “Jadi warga tidak terlalu kenal dengan akrab,” kata Tukijo. (har/iwa/zl/mg2)